Dari tahun ke tahun, jumlah trayek yang dilayani program tol laut semakin bertambah
Jakarta (ANTARA) - Setahun Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, program tol laut semakin memacu perekonomian antarpulau di Indonesia dengan semakin meningkatkan muatan dan trayek yang dilayani.

"Tol laut ini dapat digunakan kapal berkapasitas besar demi menekan disparitas harga barang antara Pulau Jawa dan daerah terluar, terisolir, dan tertinggal," sebut Buku Laporan Tahunan 2020, Peringatan Setahun Jokowi-Ma'ruf: Bangkit Untuk Indonesia Maju yang dikutip di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Setahun Jokowi-Ma'ruf, pemerintah beri insentif hingga kemudahan UMKM

Sejak digarap pada 2015, muatan tol laut semakin mengalami peningkatan dari 81.404 ton pada 2016 kemudian naik menjadi 233.139 ton pada 2017, lalu 239.875 ton pada 2018 dan 245.378 ton pada 2019.

Dari tahun ke tahun, jumlah trayek yang dilayani program tol laut semakin bertambah. Mulai dari enam trayek pada 2016, kemudian meningkat menjadi 13 trayek pada 2017, lalu 18 trayek pada 2018 dan 20 trayek pada 2019.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan per 15 September 2020 tercatat sebanyak 30 trayek tol laut, 100 pelabuhan singgah yang terbaru Pelabuhan Galela di Maluku Utara, total muatan berangkat sebesar 8.708 TEUs dan total muatan balik sebesar 2.552 TEUs. Jumlah armada sebanyak 25 kapal, penugasan kepada PT Pelni, PT ASDP dan PT Djakarta Lloyd.

Sementara itu, Pelni mencatat muatan kontainer kapal tol laut sepanjang semester I 2020 mencapai 2.869 TEUs, tumbuh hampir 300 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 941 TEUs.

Kinerja kapal barang awal semester II 2020 juga tercatat positif dengan adanya kenaikan yang signifikan pada Juli lalu dengan muatan mencapai 959 TEUs.

Dua trayek yang padat muatan yakni T-10 rute Tidore-Morotai-Buli-Maba-Pulau Gebe-Tidore dan T-15 rute Tanjung Perak-Makassar-Morotai-Surabaya berkontribusi sebesar 406 TEUs pada Juli 2020.

Kementerian Perhubungan akan melakukan sejumlah langkah termasuk pengembangan trayek hingga digitalisasi berkaitan dengan program tol laut.

Langkah-langkah yang akan diambil oleh Kemenhub itu antara lain pengembangan trayek dengan pola hub dan spoke, melibatkan peran serta pelayaran nasional swasta, pengontrolan pembiayaan THC, melengkapi fasilitas bongkar muat di pelabuhan singgah T3P, perbaikan performa kapal dalam hal operasional dan pemeliharaan, dan pengembangan dan perbaikan sistem digitalisasi.

Terkait dengan jadwal dan tata kelola yang lebih baik, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Ditjen Hubla Kemenhub) telah menyiapkan platform digital logistic communication system (LCS) yang akan memudahkan purchase order dan consignee serta jadwal kapal.

Baca juga: Pemerintah terus kejar investasi infrastruktur
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi RI tercatat lebih baik di antara negara G20

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020