Jakarta (ANTARA) - Membeli perhiasan atau berlian pada saat pandemi virus corona (COVID-19) tetap prospektif menjadi investasi bagi masyarakat, kata seorang pebisnis perhiasan dan berlian.

"Perhiasan memiliki nilai seni yang sangat indah dan tidak lekang oleh waktu (everlasting)," kata Agnes Susanto, pebisnis perhiasan dan berlian
di Jakarta, Selasa.

Apalagi daya jualnya terus meningkat sehingga akan sangat terasa perhiasan menjadi daya investasi tinggi dan berjangka panjang.

Akibat pandemi, dia memasifkan penjualan secara daring sejak awal Maret 2020.

Perancang sekaligus pemilik dari Agnes Jewelry ini menceritakan sejak awal pandemi, galeri perhiasannya tidak diizinkan buka demi menekan penyebaran virus corona.

Agnes berstrategi dengan menerapkan penjualan daring melalui surat elektronik (e-mail), WhatsApp serta media sosial lainnya.

"Dampak dari pandemi sebenarnya terasa di semua lini bisnis konvensional, tidak terkecuali bisnis jewelry," katanya.

Baca juga: Tren cincin kawin, tumpuk dengan cincin tunangan
Baca juga: Perajin gembira, buyers dari 4 negara mulai beli mutiara Lombok
Seorang pegawai menunjukkan kepingan emas di toko perhiasan, Kota Tangerang, Banten, Jumat (25/9/2020). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Jumat (25/9/2020) berada di angka Rp1.009.000 per gram atau naik Rp7000 jika dibandingkan dengan harga emas pada Kamis (24/9/2020). ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Cukup terasa pada tiga bulan awal saat galeri harus tutup sementara sesuai regulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah," katanya.

Hal lain yang membuatnya tetap bertahan di tengah pandemi, kata dia, karena karakter dari rancangannya yang membuat gerainya memiliki langganan setia. Meski galeri perhiasannya sempat tutup, ada saja pelanggan yang mempercayakan pembelian perhiasan dan berlian melalui daring.

Dari awal karirnya menjadi seorang designer jewelry, dia selalu bertekad mempunyai karakter yang sangat kuat dalam mendesain sebuah perhiasan dengan daya saing tinggi. "Sehingga, para kolektor pecinta berlian ini sudah sangat melekat dengan setiap karya yang saya buat," katanya.

Jual-beli dengan melibatkan teknologi disadari Agnes akan menghadapi pertanyaan baik atau tidak kualitasnya serta ada penipuan atau tidak.

Menurut Agnes, lebih baik membeli perhiasan pada langganan atau yang sudah terpercaya untuk menghindari penipuan.

Sementara untuk membedakan kualitas dari satu berlian itu baik atau tidak, bisa terlihat dari kejernihannya (clarity). Kemudian pola pemotongan (cutting) berlian juga mempengaruhi kualitas perhiasan itu sendiri.

"Lalu, polish (polesan) dan proportion (kandungan) sebuah berlian, merupakan nilai yang terpenting dalam membedakan berlian tersebut, berkualitas baik atau tidak," ujar Agnes yang juga menjual batu permata.

Baca juga: Kemenperin serahkan mesin CNC kepada sentra IKM perhiasan di Bali
Baca juga: Alasan di balik kebiasaan Ratu Inggris selalu kenakan kalung mutiara
Suasana salah satu toko emas perhiasan di Pasar Mayong Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pemanfaatan teknologi daring adalah kunci untuk masyarakat maupun pemilik usaha agar bisa bertahan tengah pandemi COVID-19.

COVID-19 menjadi kendala yang dihadapi banyak orang, mulai dari interaksi yang dibatasi, jumlah orang dalam sebuah pertemuan yang dibatasi hingga kegiatan yang dikurangi akibat sangat berbahaya terjadi penularan.

Pada akhirnya berdampak pada berbagai kegiatan sosial dan ekonomi. Sekarang dalam suasana pandemi, perlu melihat apa yang sesungguhnya menjadi peluang, yaitu teknologi dan interaksi digital.

"Kita belum tahu berapa lama kondisi pandemi ini akan dihadapi di Jakarta, namun dalam kondisi apapun, kita diwajibkan untuk terus berikhtiar," kata Anies dalam Web-Workshop 2020 "Resolusi Ekonomi Umat saat Corona bagi UMKM, Koperasi dan Para Ustadz-Ustadzah", Jakarta, Kamis (15/10).

Di masa PSBB Transisi Fase I saat ini, Pemprov DKI Jakarta memperbolehkan 11 sektor esensial untuk beroperasi 100 persen. Sementara yang non esensial hanya bisa 50 persen.

"Semuanya harus mematuhi peraturan protokol kesehatan yang berlaku," katanya.
Baca juga: Kemenperin bantu IKM perhiasan agar tetap jadi andalan ekspor
Baca juga: Gerai perhiasan tetapkan prosedur kesehatan di era normal baru

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020