situasi itu sesuai dengan laju penularan serta angka kematian pasien COVID-19 di Jakarta yang terus melambat sejak akhir September 2020
Jakarta (ANTARA) - Pengelola Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur belum pernah menerima layanan isolasi pasien COVID-19 berstatus orang tanpa gejala setelah delapan hari  beroperasi.

"Sampai hari ini belum ada laporan ke kita dari Dinas Kesehatan DKI. Masih kosong," kata Kepala Unit Pelaksana Anjungan Graha Wisata TMII, Yayang Kustiawan, di Jakarta, Minggu.

Yayang mengatakan situasi itu sesuai dengan laju penularan serta angka kematian pasien COVID-19 di Jakarta yang dilaporkan melambat sejak akhir September 2020.

Baca juga: Pegawai Graha Wisata TMII gelar simulasi pelayanan pasien COVID-19

Berdasarkan data yang disusun Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, nilai Rt Jakarta pada awal September 2020 sebesar 1,14 dan saat ini berkurang menjadi 1,07. 

Selain itu, terjadi penurunan jumlah kasus positif pada periode 26 September sampai 9 Oktober 2020 dari kondisi 14 hari sebelumnya. Pada periode tersebut, jumlah kasus positif meningkat 22 persen atau sebanyak 15.437 kasus. Jumlahnya lebih rendah dibanding dua pekan sebelumnya yang meningkat 31 persen atau sebanyak 16.606 kasus.

Sedangkan, kasus aktif meningkat hanya 3,81 persen atau sebanyak 492 kasus, dibanding sebelumnya meningkat 9,08 persen atau 1.074 kasus. Sejak akhir September hingga awal Oktober 2020, jumlah kasus aktif harian mulai konsisten mendatar, menunjukkan adanya perlambatan penularan.

Baca juga: Pegawai Graha Wisata TMII dibekali keterampilan layani pasien COVID-19

Yayang menambahkan saat ini Graha Wisata sanggup menampung hingga 102 pasien di 48 kamar isolasi dalam satu gedung berlantai tiga sejak resmi dibuka pada 10 Oktober 2020.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur pun telah dua kali melakukan simulasi penerimaan pasien, terakhir pada Jumat (16/10).

Pasien saat turun dari ambulans hingga menuju ke tempat ke loker barang didampingi oleh petugas medis.

Pasien kemudian disemprot cairan disinfektan pada seluruh tubuh dan barang bawaan oleh petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jaktim.

Selanjutnya pasien duduk di tempat yang disediakan untuk menunggu panggilan pendaftaran. Setelah itu pasien diarahkan untuk cuci tangan dan tanda tangan administrasi bahwa pasien melakukan isolasi mandiri di Graha Wisata TMII, setelah itu pasien diantar ke ruangan isolasi.

Baca juga: Graha Wisata TMII fasilitasi isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala

Asisten Kesejahteraan Rakyat Kota Administrasi Jakarta Timur, Alawi, mengatakan Graha Wisata TMII menjadi salah satu tempat yang direkomendasikan Pemerintah Kota Jakarta Timur sebagai tempat isolasi warga Jakarta Timur yang terpapar COVID-19 jika tempat tinggalnya tidak layak untuk isolasi mandiri.

Dikatakan tidak layak apabila luas bangunan terbatas untuk aktivitas pasien OTG menjaga jarak aman. Misalnya, ruangan sempit atau belum berlantai dua.

"Jadi prosedurnya warga harus melalui Puskesmas dulu dan mendapatkan rujukan yang dikoordinasikan terlebih dahulu ke pihak Graha Wisata. Mereka berhak mendapatkan kamar, dan makan dari Suku Dinas Sosial Jakarta Timur," katanya.

Pemanfaatan Graha Wisata sebagai fasilitas isolasi untuk memutus mata rantai klaster keluarga.

“Jadi perlu adanya pendataan dan penegasan dari Puskesmas bahwa warga tersebut sehat, tanpa gejala dan tidak mempunyai riwayat penyakit bawaan jadi baru dilakukan isolasi mandiri di Graha Wisata," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020