Musi Rawas (ANTARA News) - Anggar Nopan (13) pelajar kelas I SMPN 1 Bangun Rejo, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumsel, Sabtu menembak Ranggut Inggrit (13) teman sekelasnya dengan sejata api rakitan laras pendek.

Akibatnya aksi itu, satu butir timah panas melukai paha kiri Ranggut sehingga dilarikan ke Rumah Sakit dr Sobirin di Lubuklinggau.

Petugas dari Polsek Jayaloka, kemudian mengamankan tersangka yang merupakan warga Desa Bangun Rejo, Kecamatan Suka Karya berikut sepucuk senjata api rakitan atau yang disebut warga daerah ini sebagai "kecepek".

Informasi yang diperoleh wartawan menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat proses belajar dan mengajar berlangsung, saat itu korban Ranggut mengeluarkan senpi dari dalam tasnya dan menunjukannya kepada pelaku.

Lantaran tidak diperbolehkan memegang senjata tersebut pelaku berusaha merebut sehingga terjadi perebutan dan berakhir dengan tertariknya pelatuk senjata dan menembak paha korban.

Seisi kelas dan guru serta warga sekitarnya kaget melihat korban menangis kesakitan lalu dilarikan ke puskesmas dan akhirnya dirujuk ke RS dr Sobirin Lubuklinggau.

Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMPN 1 Bangun Rejo, Andang, kepada para wartawan di RS dr Sobirin, Sabtu sore membenarkan peristiwa tersebut.

Ia menjelaskan, saat kejadian dirinya sedang berada di luar kelas yang pelaku dan mendengar letusan senjata api.

"Begitu dengar suara tembakan, saya langsung mengecek ke ruangan kelas. Ternyata korban sedang kesakitan," katanya yang mengaku tidak mengetahui peristiwa itu secara persis.

Ibu korban Ny Sukaisih mengaku, mengetahui anaknya tertembak setelah ada telepon dari pihak sekolah.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Musi Rawas, AKP Parulian Pardede mengatakan, saat dilakukan pemeriksaan dihadapan petugas pelaku Anggar Nopan, mengaku bahwa senjata api tersebut milik temannya yang bernama Ahmad Dedi pelajar SDN Bangun Rejo.

Benda itu dititipkan kepada pelaku tanggal 16 Maret 2010 lalu, dan dibawa kembali ke sekolah dengan maksud akan diserahkan kembali kepada pemilik. (ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010