Pemprov akan membantu petani di sentra produksi melakukan pengolahan lahan secara maksimal
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendorong sejumlah wilayah sentra produksi beras untuk meningkatkan produksi guna mendukung persediaan pangan nasional.

Beberapa kabupaten sentra produksi beras seperti Ogan Komering Ilir, OKU Timur, dan Banyuasin perlu melakukan perluasan areal tanam dan peningkatan produksi lahan sawah yang ada selama ini, kata Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya di Palembang, Sumsel, Senin.

Baca juga: Pemprov Sumsel dorong pengembangan sektor pertanian di Kabupaten OKI

Menurut dia, peningkatan produksi beras di wilayah provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu sangat memungkinkan karena masih tersedia cukup banyak lahan yang bisa dikembangkan menjadi sawah baru.

Selain itu, dengan melakukan pengolahan lahan yang lebih baik seperti menggunakan bibit unggul dan pemberian pupuk seimbang dapat meningkatkan produksi pangan yang ada selama ini.

Untuk mendukung peningkatan produksi beras tersebut, pemprov akan membantu petani di sentra produksi melakukan pengolahan lahan secara maksimal, katanya.

Sebelumnya, Bupati Banyuasin Askolani Jasi mengatakan pihaknya mendorong petani setempat meningkatkan surplus beras yang berhasil dicapai dalam beberapa tahun terakhir di atas 100 ribu ton.

"Petani telah mampu mengantarkan kabupaten ini sebagai penghasil beras terbesar ke-4 nasional, dengan peningkatan surplus beras yang lebih besar diharapkan dapat memperbaiki peringkat sekaligus taraf ekonomi petani," ujarnya.

Untuk meningkatkan surplus beras, pihaknya mendorong petani memperluas areal tanam dengan mencetak sawah baru serta mengoptimalkan sawah yang dimiliki selama ini.

"Kabupaten ini masih memiliki lahan yang cukup besar untuk perluasan areal tanam padi, untuk itu pemkab telah menyiapkan sejumlah program guna membantu petani seperti menyediakan alat berat dan bibit unggul," kata bupati.

Baca juga: HKTI Sumsel minta pemerintah kawal semangat petani selama pandemi

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020