Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
memastikan bantuan untuk warga terdampak
longsor dan banjir di Jalan Damai, Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan, tersalurkan ​​​​secara 
baik.

"Bantuan kita berikan, makanan, minuman, obat-obatan kemudian masker," kata Ahmad Riza 
Patria yang akrab disapa Ariza usai meninjau lokasi longsor dan banjir di Jalan Damai, Kelurahan Ciganjur, Ahad.

Selain bantuan, Ariza juga memastikan perbaikan saluran yang tertimpa longsor tembok pembatas kali segera dibenahi. Begitu pula dengan rumah warga yang rusak.

Tercatat ada empat rumah warga yang rusak tertimpa longsor tembok pembatas kali milik Perumahan Melati Residen.

Robohnya tembok tersebut membuat aliran Kali Anak Setu tersendat hingga meluap dan menggenangi 300 rumah warga di sembilan RT yang berada di RW 02. Ratusan warga pun diungsikan sementara.

"Genangan air yang tadinya mencapai 1,5 meter sekarang kurang lebih tinggal 30 cm. Ada beberapa rumah yang masih tergenang, jadi Alhamdulillah sudah kita kendalikan dari kemarin malam," ujar Ariza.

Baca juga: Satu warga tewas akibat Kali Setu Ciganjur longsor
Baca juga: Banjir di Ciganjur masih menyisakan lumpur dan genangan
Petugas bersama relawan membenahi rumah warga yang rusak akibat tanah longsor di kawasan Ciganjur, Jakarta, Minggu (11/10/2020). Hujan deras sejak Sabtu (10/10) sore mengakibatkan permukiman penduduk di Jalan Damai RT 004 RW 002, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan mengalami banjir sekaligus longsor yang merenggut satu korban meninggal dunia dan dua luka-luka. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Bencana longsor dan banjir terjadi Sabtu malam sekitar pukul 18.30 WIB. Dua warga mengalami luka-luka dan satu orang lainnya, seorang ibu rumah tangga, meninggal dunia setelah tertimpa bangunan rumahnya.

"Kami sudah mendatangi rumah korban memberi bantuan," kata Ariza.

Hingga malam ini perbaikan dan pembenahan terus dilakukan. Pekerjaan membutuhkan alat berat yang dioperasikan Suku Dinas Sumber Daya Air, namun sempitnya lahan mempersempit alat berat.

Menurut Ariza, pintu masuk ke lokasi longsor hanya ada satu sehingga akses alat berat untuk masuk terbatas. "Hanya bisa satu alat mungkin yang bisa dikerahkan karena keterbatasan lahan yang ada untuk ruang geraknya," ujar Ariza.

Ariza berharap perbaikan aliran Kali Anak Setu yang tertutup material tembok bisa segera dikerjakan sehingga tidak memakan waktu lama dan ketika hujan datang lagi tidak menimbulkan banjir ulangan.

"Mudah mudahan dalam berapa hari ke depan kita sudah bisa mengangkat puing- puing, beton, tanah, longsoran yang menutupi sungai," kata Ariza.
Baca juga: PMI Jaksel salurkan 600 makanan untuk korban banjir di Ciganjur

Pewarta: Laily Rahmawaty/Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020