London (ANTARA) - Sebanyak 23 mahasiswa/i program doktor yang berasal dari pegawai negeri sipil Indonesia mengikuti kegiatan seminar kemajuan studi dan riset tugas belajar di Perancis pada tahun 2020.

Atdikbud KBRI Paris, Prof. Warsito kepada Antara London, Ahad, menyampaikan kegiatan ini dilakukan dalam rangka memotivasi agar tugas belajar dapat selesai tepat waktu, mendengarkan permasalahan yang mungkin ada, dan meningkatkan komunikasi akademik antar peneliti.

Dikatakannya, seminar diselenggarakan oleh Atdikbud KBRI Paris ini berjalan lancar. “Beberapa peserta tidak bisa hadir karena sedang mengambil data di tanah air, namun tetap melalukan presentasi secara virtual,” ujarnya.

Kegiatan diawali dengan pembukaan, sambutan dan dilanjutkan dengan presentasi kemajuan pendidikan dan riset dari masing-masing peserta selama kurang lebih 7 menit.

Baca juga: Kemenag siapkan beasiswa 5.000 magister dan doktor luar negeri

Baca juga: Konsep berhijrah, cara NTB wujudkan SDM unggul


Pada presentasi ini, peserta dibagi menjadi dua kelompok guna menghindari keramaian dalam satu ruangan. Bidang studi mahasiswa doktor di bidang saintek sebanyak 89 persen dan bidang soshum 11 persen. Bidang riset paling dominan adalah bidang teknologi informasi dan terapannya.

Para mahasiswa/i mendapat sumber beasiswa yang beragam, 75 persen beasiswa dari Pemerintah Indonesia dan 25 persen dari pemerintah Prancis atau UE.

Dari Indonesia, antara lain bersumber dari MORA Scholarship berupa Program Beasiswa 5000 Doktor, LPDP, dan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri atau disingkat BPPLN.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di Novotel, Grenoble dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, memakai masker, dan tetap menjaga jarak.

Salah satu peserta kegiatan, Wisnu Uriawan, mahasiswa doktor di INSA Lyon, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena bisa saling berbagi permasalahan selama riset, dan saling memberikan motivasi.

Peserta lain, Dwiria Wahyuni yang baru saja selesai ujian doktor sehari sebelumnya, juga menyampaikan bahwa hubungan baik dengan pembimbing sangat penting dan menjadi bagian penting kelancaran studi.

Diharapkan setelah selesai masa studi di Perancis para Doktor PNS atau P3K ini dapat segera kembali mengabdi kepada bangsa dan negara.*

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020