Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Jazilul Fawaid mendoakan bangsa Indonesia saat menyempatkan berziarah di makam Sultan Maulana Hasanudin dalam kunjungannya ke Kota Pandeglang dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR.

Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul langsung menuju ke makam Sultan Maulana Hasanuddin yang lokasinya berdampingan dengan masjid di Kasemen, Kota Serang, Banten, Jumat, usai melaksanakan shalat Jumat di Masjid Agung Banten.

Gus Jazil dalam pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Jumat, menyebutkan sudah menjadi tradisi untuk berziarah ke makam-makam orang yang telah berjasa bagi bangsa dan negara.

Baca juga: Gus Jazil: Hidupkan Pancasila seperti pesan Sunan Kalijaga

Ziarah ini dilakukan dalam konteks ketika berada di Banten, sementara di Jakarta dan beberapa kota dilanda aksi demo berkaitan dengan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang diwarnai pembakaran dan berakhir dengan rusuh.

"Saya berdoa saja agar situasi bisa tenang kembali. Sebab, jika perselisihan dan silang pendapat ini diteruskan maka saya yakin musibah lebih besar akan datang. Perpecahan mendatangkan musibah," ujarnya.

Gus Jazil mendoakan bangsa Indonesia agar terhindar dari musibah.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berharap semua pihak membuka dialog karena aksi-aksi demo yang berlangsung pada Kamis (8/10) lalu sudah menjurus anarkis dengan melakukan perusakan dan pembakaran fasilitas publik, seperti halte, dan perkantoran.

Baca juga: Gus Jazil ziarah ke makam KH Ahmad Dahlan

"Ini tindakan anarkis yang tidak mencitrakan kita sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya," tuturnya.

Dalam ziarah tersebut, Gus Jazil berkesempatan memanjatkan doa di depan makam Sultan yang berdampingan dengan pusara sanak keluarganya yang ditutupi kelambu, bahkan memimpin langsung doa dalam ziarah itu.

"Kita doakan pemimpin dan masyarakat kita diberikan kesabaran menghadapi situasi ini ucapnya.

Sultan Maulana Hasanuddin adalah anak dari Sunan Gunung Jati dan pendiri kesultananan Banten yang menyebarkan ajaran Islam di wilayah Banten.

Kesultanan Banten didirikan pada tahun 1552, dan Sultan Maulana Hasanuddin berkuasa sekitar 20 tahun, termasuk membangun Masjid Agung Banten sekitar tahun 1552-1570 Masehi.

Baca juga: Gus Jazil: Empat Pilar hasil ijtihad kiai dan alim ulama

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020