Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) secara resmi meluncurkan kampanye Olahraga Tanpa Batas dengan melibatkan para penyandang disabilitas.

Menurut Menpora Zainudin Amali, kampanye yang juga merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 itu adalah tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-35 pada 9 September lalu.

“Olahraga menjadi instrumen bagi peningkatan produktivitas, maka Kemenpora menggaungkan kampanye Olahraga Tanpa Batas,” kata Zainudin saat membuka peluncuran kampanye Olahraga Tanpa Batas secara virtual di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Jelang Hari Sumpah Pemuda, Menpora kenalkan senam Sundul Langit

Zainudin mengatakan keterlibatan penyandang disabilitas dalam kampaye tersebut sebab mereka sudah terbukti menjadi pencetak prestasi dalam berbagai kompetisi olahraga baik di tingkat nasional maupun internasional.

Kampanye Olahraga Tanpa Batas, lanjut dia, juga merupakan upaya pemerintah untuk memotivasi penyandang disabilitas yang berminta pada cabang olahraga prestasi untuk mulai mendalami salah satu cabang olahraga secara serius dan konsisten. Dengan demikian dapat membuka peluang bagi mereka untuk mengharumkan Merah Putih di tingkat dunia.

Demi meraih prestasi tersebut, Kemenpora akan menfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan. Apalagi Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 68 Tahun 2020 tentang Komisi Nasional Disabilitas.

Baca juga: 49 atlet-pelatih NPCI mendapat penghargaan dari Kemenpora

Perpres tersebut mengatur tentang pelaksanaan penghormatan, perlindungan, pemenuhan hak penyandang disabilitas.

“Dari sisi olahraga, Kemenpora akan bertanggung jawab. Kami juga akan bersinergi dan bekerja sama dengan Kementerian Sosial, mana yang menjadi bagian Kemenpora, mana yang menjadi bagian Kemensos, dan mana yang menjadi bagian dari kementerian dan lembaga lainnya. Dengan sinergitas ini diharapkan bisa lebih mengembangkan para atlet untuk berprestasi lagi," kata Zainudin menjelaskan.

Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia yang hadir dalam peluncuran tersebut mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan Kemenpora. Kampaye itu, menurut dia, merupakan bentuk pengakuan terhadap penyandang disabilitas.

“Kampanye ini juga merupakan bentuk pengakuan dan perhatian Kemenpora terhadap penyandang disabilitas yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya di bidang olahraga. Saya berharap kementerian lain juga dapat melakukan hal yang sama dalam menerjemahkan kebutuhan disabilitas pada aspek kehidupan lainnya,” tutur Angkie.

Baca juga: Kemenpora siap bangun laboratorium anti doping di Indonesia

 

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020