kalau boleh dilatih TNI Polri membantu dokter, dilatih suntik vaksin
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar aparat TNI dan Polri diberikan pelatihan guna membantu para dokter menyuntikkan vaksin untuk mengatasi virus corona baru atau COVID-19.

Dalam tayangan diskusi bersama dr. Reisa Broto Asmoro yang disiarkan Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat, Ridwan Kamil mengatakan petugas TNI dan Polri dibutuhkan untuk tahapan vaksinasi, mengingat luasnya wilayah Indonesia dan banyaknya penduduk yang harus disuntik vaksin.

"Saya titip kemarin ke Pak Jokowi, Pak kalau boleh dilatih TNI Polri membantu dokter, dilatih suntik vaksin," ujar Kang Emil, sapaan akrabnya.

Menurut Kang Emil, ada beberapa tantangan proses vaksinasi jika kandidat vaksin COVID-19 telah ditemukan dan dinyatakan aman untuk diedarkan. Tantangan itu adalah bagaimana untuk memproduksi ratusan juta vaksin, bagaimana menyuntikkan vaksin ke masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, dan kecukupan jumlah tenaga medis untuk melakukan vaksinasi hingga ke seluruh Tanah Air.

“Karena kalau jumlah dokternya seperti hari ini, itu mungkin bisa setahun seluruh rakyat Indonesia disuntik,” kata dia.

Baca juga: Satgas: Vaksin bukan jaminan tuntasnya pandemi COVID-19

Baca juga: Presiden Jokowi tandatangani Perpres vaksin COVID-19


Dengan bantuan aparat TNI dan Polri, Kang Emil memperkirakan vaksinasi ke seluruh Indonesia dapat dipercepat hingga tiga bulan. Jadi pada 2021, Indonesia sudah memulai fase pemulihan dan menuju normal baru.

“Tanpa itu terlalu lama sehingga baru 2022 kita normal baruujarnya.

Adapun Indonesia saat ini memiliki dua opsi dalam mengembangkan vaksin COVID-19. Opsi pertama adalah vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Opsi kedua adalah pengembangan vaksin dari kerjasama internasional. Beberapa kerja sama internasional itu, di antaranya, dengan perusahaan farmasi asal China, PT Sinovac, lalu kerjasama dengan Sinopharm dan Grup 42 dari Uni Emirat Arab. Terdapat juga kerja sama kerjasama antara Genexine, Korea Selatan, dengan PT Kalbe Farma.

Proses pengembangan kandidat vaksin COVID-19 dari PT Sinovac, yang bekerja sama dengan PT Bio Farma Persero, sudah memasuki proses uji klinis fase III di Bandung, Jawa BArat. Uji klinis III vaksin Sinovac itu dimulai sejak Agustus 2020 dengan melibatkan 1.620 relawan.

Baca juga: BPJS Kesehatan siap dukung bentuk data prioritas penerima vaksin COVID

Baca juga: Ridwan Kamil sebut ada dua jenis vaksin COVID-19


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020