Pertanian tumbuh 16,42 persen, kemudian menyumbang ekspor yang luar biasa. Sumbangan ekspor dari sektor pertanian sebesar Rp258 triliun, dan Agustus ini ada tambahan Rp30 triliun
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo didampingi Gubernur Lampung dan Wakil Gubernur Lampung melakukan panen raya dan tanam padi di Desa Tempuran Kecamatan Trimurjo Kabupaten lampung Tengah, di hamparan seluas 335 hektare dengan varietas Inpari 32.

"Pertanian tumbuh 16,42 persen, kemudian menyumbang ekspor yang luar biasa. Sumbangan ekspor dari sektor pertanian sebesar Rp258 triliun, dan Agustus ini ada tambahan Rp30 triliun," kata Syahrul melalui keterangan diterima di Jakarta, Selasa.

Prosesi panen tersebut dilakukan dengan mekanisasi menggunakan combine harvester dan olah tanam dengan Traktor roda 4.

Pada kesempatan tersebut, diperlihatkan pula demonstrasi penggunaan drone penyemprot bahan cair untuk mempercepat proses jerami dan singgang menjadi bahan organik serta tanam padi dengan rice transplanter.

Dalam sambutannya, Mentan Syahrul menjelaskan dari semua sektor, pertanian masih mengalami pertumbuhan dan menyumbang pendapatan negara, di tengah situasi Indonesia yang saat ini masih mengalami pandemi COVID-19.

Mentan mengapresiasi Provinsi Lampung yang baru saja meluncurkan Kartu Petani Berjaya sebagai solusi sektor pertanian di wilayah tersebut.

Ada pun kegiatan yang dilakukan di Gapoktan Sumber Makmur itu juga dalam rangka percepatan tanam musim hujan Oktober 2020--Maret 2021.

Lampung Tengah merupakan salah satu daerah kabupaten produsen padi terbesar di Provinsi Lampung yang memiliki total luas panen 464.103 hektare, dengan provitas mencapai 4,66,ton/ha. Hasil yang dicapai pada panen kali ini 8 ton/ha.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam kesempatan ini mengatakan Lampung sebagai lokomotif pertanian nasional tentunya juga harus berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan perekonomian Lampung.

Provinsi Lampung memiliki luas baku sawah seluas 361.699 hektare. Pada 2019 panen padi mencapai 464.103 hektare dengan produktivitas 2,16 juta ton GKG atau setara dengan 1,24 juta ton beras.

"Petani yang tinggal di wilayah pedesaan dan jumlahnya hampir 50 persen dari penduduk provinsi, dapat menjalankan usaha pertaniannya dengan lebih baik, produktivitas lahannya meningkat serta kesejahteraannya juga meningkat," kata Arinal di sela sela peluncuran Program Kartu Petani Berjaya.

Ia berharap hal ini dapat memberikan petani kemudahan dalam dalam memenui kebutuhan sarana produksi, akses permodalan/pembiayaan penaganan pasca panen dan pemasaran hasil.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengakui Kabupaten Lampung Tengah turut andil cukup besar untuk menambah sumbangan produksi padi.

Dukungan Kementan tentunya diberikan untuk Lampung melalui bantuan sarana produksi maupun alsintan.

Khusus untuk tanaman pangan, bantuan diberikan mulai dari benih, budidaya padi, sampai alsintan pascapanen.

Suwandi juga meminta petani bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.

"Kami sudah sediakan KUR untuk komoditas tanaman pangan, silahkan dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama bagi penggilingan padi bisa digunakan untuk menyerap gabah petani dengan harga yang layak," kata Suwandi.

Dalam kesempatan ini, Kementerian Pertanian memberikan bantuan alsintan berupa power thresher, combine harvester besar, RMU asuransi dan KUR.

Selain itu, diberikan bantuan berupa benih padi, benih jagung, budidaya ubikayu dan lainnya dengan total program Kementerian Pertanian untuk Provinsi Lampung Rp208,245 miliar.

Baca juga: Produksi padi Sumut pada triwulan I naik

Baca juga: Produksi padi Lampung naik

Baca juga: Gubernur Lampung apresiasi panen padi di Kota Metro capai 47.000 ton


 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020