Semuanya harus bersinergi agar Indonesia keluar dari pandemi, kemudian membangun bangsa ini lebih baik ke depannya.
Jakarta (ANTARA) -
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen TNI Mohamad Hasan mengatakan semua komponen bangsa harus bersinergi dalam memajukan bangsa.
 
"Semuanya harus bersinergi bagaimana memajukan bangsa ini. Seluruh kekuatan bangsa ini, baik TNI, Polri, maupun seluruh masyarakat harus bersatu," kata Danjen Kopassus usai mengikuti upacara HUT Ke-75 TNI secara virtual yang bertema "Sinergi untuk Negeri" di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Senin.
 
Menurut Hasan, seluruh elemen dan kekuatan bangsa harus terus menjaga sinergitas. Terlebih pada usia TNI yang ke-75, sinergitas diperlukan agar Indonesia dapat segera keluar dari berbagai permasalahan akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: Presiden Jokowi minta TNI antisiapsi karakter pertempuran masa depan
 
"Semuanya harus bersinergi bagaimana kita keluar dari pandemi dan juga membangun bangsa ini lebih baik ke depannya," kata jenderal bintang dua ini.
 
Dalam peringatan HUT Ke-75 TNI kali ini dilakukan berbeda dengan sebelumnya. Upacara dipusatkan di Istana Negara, Jakarta dan digelar secara virtual.
 
Perayaan HUT TNI diikuti seluruh jajaran dari Sabang sampai Merauke, di antaranya dari Mabes TNI, Mabes TNI AD, Mabes TNI AL dan Mabes TNI AU, jajaran kodam, komando operasi AU dan Satgas TNI untuk penugasan PBB di Republik Demokratik Kongo.
 
Peringatan HUT TNI juga diikuti Satgas Pengamanan Pulau Terdepan, Satgas Pengamanan Wilayah Natuna, Satgas Pandemi COVID-19 di Pulau Galang, Satgas Pengamanan Nasional, dan Satgas Pengamanan Perbatasan RI-PNG.
 
Presiden Jokowi, dalam pidatonya, mendukung transformasi yang terus dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada usianya yang ke-75.
 
"Sebagai panglima tertinggi Tentara Indonesia, saya menaruh harapan besar dan selalu mendukung transformasi penguatan TNI," kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Baca juga: Presiden Jokowi dukung transformasi TNI
 
Menurut Presiden Jokowi, sejak awal reformasi telah banyak transformasi organisasi TNI yang telah dilakukan untuk memastikan TNI mendukung secara tepat kebutuhan konsolidasi demokrasi.
 
"Untuk memastikan TNI bisa adapatif dengan ancaman pascaperang dingin, terutama ancaman-ancaman nonkonvensional dan ancaman transnasional, dan untuk memastikan TNI mampu mengadopsi perkembangan terkini berbasiskan teknologi nano dan teknologi otomatisasi," kata Presiden.
 
Dalam 5 tahun terakhir, kata Presiden, TNI sudah melakukan transformasi organsiasi dengan melakukan pembentukan satuan-satuan organisasi yang baru.
 
"Telah kita bentuk organisasi tempur baru, seperti Divisi 3 Kostrad, Komando Operasi 3 Angkatan Udara, Armada 3 Angkatan Laut, dan pasukan Marinir Ketiga. Telah kita bentuk kekuatan gabungan TNI, terutama 3 Komando Gabungan Wilayah Pertahanan dan 3 Skuadron Drone Angkatan Udara, dan Satuan Cyber TNI," kata Presiden.
 
Presiden Jokowi pun menyampaikan terima kasih kepada prajurit TNI yang selalu siap memenuhi panggilan tugas, yang selalu setia mengawal Pancasila, NKRI, UUD NRI Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
 
"Yang dengan penuh kesungguhan bertugas di daerah pedalaman, di wilayah perbatasan, di pulau-pulau terdepan dan yang bertugas di luar negeri sebagai pasukan pemelihara perdamaian," kata Presiden.

Baca juga: Presiden: TNI bertransformasi signifikan dalam 5 tahun terakhir

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020