agar saat di luar lebih mematuhi protokol kesehatan, jangan hanya waktu jam kerja
Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau meminta pekerja di kawasan industri selalu mematuhi protokol kesehatan demi meminimalkan potensi penularan COVID-19.

"Edukasi karyawan, agar (saat berada) di luar lebih mematuhi protokol kesehatan, jangan hanya waktu jam kerja," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Jumat.

Permintaan itu terkait dengan banyaknya pekerja di kawasan industri yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona.

Baca juga: Batam siapkan Bapelkes dan Asrama Haji untuk karantina kasus COVID-19

Data Gugus Tugas COVID-19 menyebutkan hingga 29 September 2020 tercatat 317 orang yang bekerja di 17 perusahaan berlokasi di kawasan industri di Kelurahan Muka Kuning terinfeksi virus corona.

Hal senada juga dinyatakan Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum yang meminta pekerja lebih peduli pada kesehatan diri dan lingkungan.

Pekerja diminta menyadari bahwa dirinya adalah aset perusahaan, dan apabila dirinya tertular virus maka bisa menulari rekannya.

Baca juga: Bertambah 14, positif COVID-19 di Batam naik jadi 1.650 kasus

"Kami mengimbau supaya pekerja berfikir. Kita masih 'labour intensif', banyak orang bekerja. Jadi ketika mereka libur tolong jaga, bahwa anda bagian dari perusahaan, aset perusahaan. Kalau dirinya sakit, semua sakit, perusahaan jadi sakit," kata dia.

Syamsul menyatakan perusahaan-perusahaan di kawasan industri telah menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat, demi kesehatan seluruh pekerjanya.

Menurut dia, banyak pekerja kawasan industri yang positif COVID-19 karena lingkungan sosialnya. Bukan karena perusahaan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik, sehingga terjadi penularan di lingkungan kerja.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Tanjungpinang mulai landai

"Karena dari investigasi tim kami turun ke lapangan, dan laporan dari perusahaan juga mereka telah melakukan usaha sesuai standar COVID-19," kata dia.

Diduga, pekerja terinfeksi vrus pada saat tidak bekerja dan dalam kehidupan sosialnya.

Pekerja, pada masa tidak bekerja melakukan penyegaran keluar, karena sebagian besar dari mereka tinggal di asrama yang berada di lingkungan komplek kawasan industri. Dan di sanalah mereka tertular virus corona.

"Penyakit COVID-19 di perusahaan ini adalah yang dibawa dari luar ke dalam," kata Syamsul.

Baca juga: Calon Wali Kota Bontang meninggal, sebelumnya positif COVID-19


 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020