klaster keluarga yang wajib kita waspadai
Denpasar (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar, Provinsi Bali menyebutkan pasien sembuh yang terpapar COVID-19 sebanyak 44 orang dari 179 pasien yang selama ini di rawat di rumah sakit rujukan setempat.

"Perkembangan kasus COVID-19 di Kota Denpasar cenderung fluktuatif. Hari ini tim kami melaporkan sebanyak 44 pasien sudah sembuh dari virus corona," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan pasien yang sudah dinyatakan sembuh tersebut tersebar di empat kecamatan di Kota Denpasar. Sementara hari ini (Rabu) juga dilaporkan ada satu pasien COVID-19 Kota Denpasar meninggal dunia.

"Kami tetap mengajak seluruh masyarakat selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan karena kasus COVID-19 masih terjadi penularan, utamanya klaster keluarga yang wajib kita waspadai bersama," ujarnya.

Baca juga: Konjen RRT Denpasar siap jembatani kerja sama upaya lawan COVID-19

Dewa Rai merinci bahwa ada juga penambahan kasus 36 orang positif COVID-19 yang tersebar pada 16 desa dan kelurahan, yakni Desa Ubung Kaja mencatat penambahan kasus tertinggi dengan 10 kasus positif baru. Disusul Desa Pemecutan Kaja sebanyak empat kasus.

Begitu juga Desa Kesiman Kertalangu dan Desa Tegal Kertha juga mencatatkan penambahan kasus positif sebanyak tiga orang. Selain itu, Desa Penatih Dangin Puri, Desa Dauh Puri Kaja, Desa Padangsambian Kaja, dan Desa Sanur Kauh kasus positif sebanyak dua orang. Sementara itu delapan desa/kelurahan mencatatkan penambahan masing-masing sebanyak satu orang.

Untuk pasien meninggal dunia, Dewa Rai menjelaskan bahwa pasien berdomisili di Desa Pemecutan Kelod dengan jenis kelamin perempuan berusia 64 tahun.

Baca juga: Kemenparekraf-Pemkot Denpasar gelar kampanye "Gerakan Pakai Masker"

Secara akumulatif kasus positif tercatat sebanyak 2.423 kasus, jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar mencapai 2.194 orang (90,55 persen), meninggal dunia sebanyak 50 orang (2,06 persen), dan yang masih dalam perawatan sebanyak 179 orang (7,39 persen ).

Ia berharap kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat, mulai dari cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak tetap ditingkatkan.

"Mari bersama sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih mendominasi, mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping juga ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran," ujar Dewa Rai.

Baca juga: Puskesmas Denpasar Timur ditutup, usai 13 nakes positif COVID-19
Baca juga: GTPP Bali: Kota Denpasar tingkat kesembuhan COVID-19 tertinggi





 

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020