Jakarta (ANTARA) - Sejumlah informasi penting menghiasi berita ekonomi pada Senin (28/9), mulai dari Bank Syariah BUMN akan digabungkan hingga BI menyerap SBN senilai Rp234,65 triliun.

Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:

1. Kementerian BUMN: Bank syariah BUMN akan digabungkan dalam waktu dekat

Kementerian BUMN akan menggabungkan bank-bank syariah BUMN yang terdapat di masing-masing bank Himbara menjadi satu holding/subholding bank syariah BUMN dalam waktu dekat.

"Dalam konsep yang terdekat adalah (penggabungan) bank syariah BUMN, itu dalam waktu dekat," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam diskusi daring di Jakarta.

2. Pemerintah agresif jemput investasi Korea Selatan

Pemerintah agresif menjemput investasi dari Korea Selatan yang terbukti dengan realisasi investasi asal Negeri Ginseng itu melonjak hingga 340 persen pada triwulan II 2020.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi asal Korea Selatan pada triwulan II (April-Juni) 2020 mencapai 552,6 juta dolar AS atau melonjak sebesar 340 persen dibandingkan triwulan I (Januari-Maret) 2020 sebesar 130,4 juta dolar AS.

3. Perry Warjiyo proyeksi RI alami defisit Rp21,8 triliun pada 2021

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksi neraca keuangan bank sentral ini mengalami defisit pada 2021 sebesar Rp21,8 triliun salah satunya imbas penerapan kebijakan berbagi beban atau burden sharing untuk mendukung APBN dalam menangani pandemi COVID-19.

“Perkiraan waktu itu defisit Rp24 triliun tapi dengan terakhir, tahun depan (defisit) Rp21,8 triliun,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI secara virtual di Jakarta.

4. Tergerus COVID, setoran dividen BUMN 2021 ditargetkan Rp26,1 triliun

Kementerian BUMN menargetkan setoran dividen BUMN untuk negara pada tahun 2021 sebesar Rp26,1 triliun akibat tergerus pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan dunia.

"Tahun 2021 dividen kita karena pandemi COVID-19 ini menghantam semua sehingga terjadi penurunan, ditargetkan oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp26,1 triliun," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam diskusi daring di Jakarta.

5. BI serap SBN senilai Rp234,65 triliun

Bank Indonesia sudah menyerap surat berharga negara (SBN) di pasar perdana senilai Rp234,65 triliun baik melalui mekanisme pasar sebesar Rp51,17 triliun maupun secara langsung sebesar Rp183,48 triliun hingga 24 September 2020.

"Total untuk pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2020 untuk SKB pertama dan kedua, kami telah membeli SBN Rp234,65 triliun,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta.

Baca juga: Gubernur BI: Pembelian SBN skema langsung bisa dilanjutkan pada 2021

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020