Manokwari (ANTARA) - Provinsi Papua Barat sedang mempersiapkan langkah teknis untuk mengantisipasi lumpuhnya layanan kesehatan akibat COVID-19.

Ketua Pelaksana Satuan Tugas percepatan penanganan COVID-19 Papua Barat, Derek Ampnir, di Manokwari, Senin, menjelaskan bahwa provinsi ini sudah memiliki rencana operasi dalam penanganan pandemi.

Rencana operasi itu disusun untuk memastikan bahwa bencana ini dapat ditangani secara baik oleh sumber daya medis, aparat keamanan hingga relawan yang tersedia.

"Untuk pelayanan kesehatan kita akan perhitungkan, misalnya jika ada nakes (tenaga kesehatan) di fasilitas kesehatan yang terpapar akan berhitung berapa lama dia harus diistirahatkan. Kalau memang tidak ada lagi nakes di situ, ya, terpaksa kita harus cari relawan," ucap Ampnir.

Baca juga: Papua Barat kembali perketat pencegahan COVID-19 di bandara

Baca juga: Bertambah 87, positif COVID-19 Papua Barat kini 1.674


Menurut dia, hal ini akan dibahas secara teknis oleh Dinas Kesehatan sehingga tidak ada kekosongan nakes di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit. Dengan demikian, layanan kesehatan kepada masyarakat di Papua Barat tetap berjalan.

"Batas waktu isolasi pasien COVID-19 selama 14 hari. Jika yang terpapar itu adalah tenaga kesehatan maka kekosongan itu harus diisi agar pelayanan tetap berjalan," ujarnya lagi.

Ampnir berharap seluruh tenaga kesehatan di Papua Barat dioptimalkan. Kendati berpengaruh pada penggunaan anggaran hal ini harus ditempuh agar seluruh Faskes di Papua Barat dapat beroperasi secara normal.

Selain Manokwari, kata Derek, nakes yang terpapar COVID-19 cukup tinggi juga terjadi di Teluk Bintuni, Sorong, dan Raja Ampat. Pemerintah Papua Barat berupaya agar hal ini tidak berdampak pada stabilitas layanan kesehatan.

"Kita sangat prihatin, mereka punya peran besar dalam penanganan COVID-19. Untuk itu kami terus mengimbau, seluruh nakes benar-benar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Dimana pun, saat bekerja maupun beraktivitas di luar tugas," katanya.

Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Manokwari, Dr Henri Sembiring pada kesempatan sebelumnya mengutarakan bahwa sejumlah Puskesmas di Manokwari terpaksa tutup sementara karena nakes di Faskes tersebut terkonfirmasi positif.

Dalam perkembangan COVID-19 di Manokwari, katanya, kluster tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif saat ini sudah mencapai 73 orang, Faskes rumah sakit sebanyak 37 sedangkan Puskesmas 36 orang.

Jumlah nakes yang terpapar COVID-19 di Kabupaten itu terus bertambah sejak sepekan terakhir.*

Baca juga: Tangani COVID-19, satu dokter spesialis paru segera tiba di Manokwari

Baca juga: Sudah 38 nakes di Manokwari terpapar COVID-19

Pewarta: Toyiban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020