Jakarta (ANTARA) - Organisasi nirlaba jaringan guru dan siswa sekolah untuk pendidikan lingkungan hidup Caretakers of the Environment International (CEI) menyelenggarakan konferensi internasional ke-34 yang berlangsung 27 September-3 Oktober 2020 dan Indonesia menjadi tuan rumah dalam pertemuan yang diadakan secara virtual tahun ini.

"Dalam konferensi CEI di Turki pada 2019 kita mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah konferensi CEI 2020," kata Koordinator Konferensi dari CEI Indonesia Khaira Fitmi dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Rabu.

Namun, pandemi membuat konferensi yang tadinya tatap muka kemudian diubah formatnya menjadi online (daring). Selain Indonesia, sekolah-sekolah dari Swedia, Amerika Serikat, Turki, Hong Kong, Rusia, Polandia, Kosta Rika dan Meksiko juga akan mengikuti konferensi virtual tersebut.

Baca juga: Mitigasi bencana bagian dari pendidikan lingkungan hidup

Baca juga: Orange beri pendidikan lingkungan gratis ke sekolah


Sekitar 250 siswa dan guru dari sekolah menengah akan mengikuti konferensi tersebut dan mempresentasikan penelitian lingkungan hidup yang telah mereka lakukan dan berdiskusi serta memberikan rekomendasi langkah-langkah untuk menjaga Bumi.

Beberapa inovasi dan proyek yang dipresentasikan, antara lain siswa dari Rusia akan menjelaskan soal proyek lingkungan yang dilakukan di sekolah, siswa dari Meksiko akan mempresentasikan pembuatan paving blok ramah lingkungan serta siswa dari Indonesia yang menampilkan karya dalam bidang lingkungan hidup, seperti pembuatan alat penyedot sampah.

Dalam rangkaian konferensi tersebut juga akan dihadirkan pembicara seperti Prof. Arjen Wals, perwakilan UNESCO yang juga salah seorang dari tiga pendiri CEI dan akan membagikan konsep Sustainability and Education. Dari Indonesia akan hadir, antara lain Butet Manurung yang akan bercerita tentang Sokola Rimba.

Konferensi tersebut dimotori oleh guru-guru dari Jaringan Sekolah Alam Nusantara (AB Home, Sekolah Citra Alam, Sekolah Alam Indonesia, Sekolah Alam Bogor, Sekolah Alam Medan, Sekolah Alam Bengkulu, Sekolah Alam Depok), Pandu Pertiwi dan alumni CEI.

Selain itu, juga didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Microsoft Indonesia, Saung Palakali dan iCanStudioLive (iCSL).

Baca juga: Pemuda Adat Bengkulu dirikan sekolah alam

Baca juga: Walhi Lampung buat program sekolah lingkungan hidup


Anne Borg dari Skotlandia, Secretary of the CEI International Board dan Alumni Coordinator, menyatakan bahwa konferensi CEI bertujuan agar peserta dapat melihat kondisi dari permasalahan lingkungan hidup dan solusinya secara nyata.

Meski dalam situasi pandemi yang membuat konferensi CEI diubah formatnya menjadi online, Anne yakin para peserta akan tetap mendapatkan pengalaman berharga.

"Mereka akan bertemu orang-orang dari seluruh dunia, mereka juga melihat bagaimana solusi lingkungan hidup berbeda satu negara dengan lainnya dan juga mendapatkan kesempatan bertemu para pemuda dari seluruh dunia," tutur Anne.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020