Jakarta (ANTARA/JACX) - Banjir bandang menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (21/9). Ratusan rumah warga terendam banjir dan dua orang meninggal dunia akibat banjir yang terjadi sekitar pukul 17:00 WIB itu.

Setelah bencana tersebut terjadi, sebuah video dengan durasi lebih dari satu menit diklaim sebagai "Detik-Detik Banjir Bandang Sukabumi" beredar di situs berbagi video YouTube.

Tampak sejumlah rumah serta mobil rusak dan hanyut terbawa air, sebagaimana terlihat dalam video tersebut. Terdengar pula teriakan dari sejumlah orang dalam cuplikan gambar itu.

Video yang diunggah pemilik akun Youtube Rangga Multipro tersebut turut memuat narasi berikut:

"pray for Sukabumi".

Namun, benarkah peristiwa dalam dalam video itu merupakan banjir yang terjadi di Sukabumi pada Senin (21/9)?
 
Tangkapan layar video hoaks banjir bandang di Sukabumi (Youtube)


Penjelasan:
Dari hasil penelusuran ANTARA, video serupa ternyata pernah muncul di Youtube pada 2 September 2017.

Video asli berdurasi satu menit 42 detik itu berjudul "Japan Tsunami 2011: Narrow escape on a foot bridge" dan telah diunggah pengguna Youtube Betty Krug.

Dalam deskripsi video Betty Krug, terdapat penjelasan sebagai berikut:

"Gelombang menyebar ke kota di dasar sungai yang mengering.

Rekaman ini diambil oleh salah satu korban selamat dari tsunami dahsyat di Jepang pada 11 Maret 2011. Untungnya, dia berhasil melarikan diri. Tsunami melanda kota Taro, Omoe, dan Kota Soma, Prefektur Fukushima. - Jepang 2011".

Fakta di atas sekaligus membuktikan kalau cuplikan gambar yang diunggah Rangga Multipro bukanlah banjir bandang yang berlangsung di Sukabumi.

Klaim: Video banjir bandang Sukabumi tampilkan rumah-mobil hanyut
Rating: Salah/Disinformasi  
 
Tangkapan layar video tsunami di Jepang pada 2011 (Youtube)


Baca juga: Gubernur instruksikan Wagub Jabar tinjau banjir bandang di Sukabumi

Baca juga: Operasi pabrik air mineral di Sukabumi dihentikan sementara

Baca juga: 12 rumah di Sukabumi hanyut 85 terendam banjir bandang

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020