Industri otomotif menghadapi tekanan permintaan yang sangat besar, padahal industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting untuk perekonomian nasional
Jakarta (ANTARA) - Industri otomotif terus berjuang agar bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19. Sejak wabah corona merebak, daya beli masyarakat menurun, penjualan otomotif pun anjlok drastis.

Sudah dipastikan, industri otomotif Tanah Air bahkan dunia mengalami tekanan yang sangat besar. Dalam situasi pandemi, masyarakat menahan diri untuk beli mobil dan motor baru.

Jangankan untuk membeli kendaraan, sebagian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja susah.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, penjualan ritel otomotif nasional sepanjang Januari hingga Agustus 2020 hanya 364.034 unit atau turun 46,4 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 675.263 unit.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memperkirakan kinerja industri otomotif mengalami perkembangan positif pada paruh ke dua tahun 2020.

"Di semester pertama 2020, kinerja industri otomotif melambat dibandingkan tahun lalu, tentu ini dampak dari pandemi, namun saya melihat ada perkembangan positif pada paruh ke dua tahun ini," ujar Agus.

Menurut Agus, pandemi telah menyebabkan ketidakstabilan pada ekonomi Indonesia baik dari sisi permintaan maupun penawaran, juga berdampak pada beberapa sektor perekonomian, termasuk dan khususnya industri otomotif.

“Industri otomotif menghadapi tekanan permintaan yang sangat besar, padahal industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting untuk perekonomian nasional," kata Agus.

Industri otomotif, menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat besar, lebih dari 1 juta pekerja, dan merupakan salah satu dari tujuh sektor prioritas dalam agenda nasional Making Indonesia 4.0.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, dalam kondisi melemahnya ekonomi memang akhirnya pelaku usaha di sektor otomotif harus berpikir keras untuk mendorong kembali penjualan.

Sektor kesehatan memang merupakan sektor yang diperkirakan akan tetap tumbuh. Jadi ada peluang industri otomotif untuk menangkap peluang pasar di tengah aktifitas industri kesehatan yang diperkirakan masih akan bergeliat ketika pandemi belum berakhir.

Artinya, industri otomotif bisa menangkap peluang pengadaan kendaraan dari industri yang masih tetap bagus di tengah situasi seperti sekarang.

Yusuf menilai, naiknya penjualan mobil lebih kepada sudah mulainya beberapa aktifitas ekonomi yang sempat tertunda ketika beberapa daerah melakukan PSBB. Diakui, dari indikasi ini sudah merupakan sinyal bagus.

Berbagai cara pun dilakukan pemerintah untuk mendorong agar industri otomotif nasional bisa bergerak dan mampu bangkit ke depan.
Pasalnya, aktivitas industri otomotif memiliki dampak ganda yang luas, mulai dari penyerapan tenaga kerja yang besar hingga memberdayakan pelaku usaha di sektor lainnya.

Kementerian Perindustrian sedang mengusulkan relaksasi pajak pembelian mobil baru sebesar 0 persen atau pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB ), yang diharapkan dapat menstimulus pasar sekaligus mendorong pertumbuhan sektor otomotif di tengah masa pandemi COVID-19.

Upaya pemangkasan pajak pembelian mobil baru tersebut diyakini bisa mendongkrak daya beli masyarakat. Tujuannya yakni untuk memacu kinerja industri otomotif di tanah air dan pemulihan ekonomi nasional yang tengah turun selama pandemi.

Baca juga: Semester II 2020, Menperin optimistis laju industri otomotif melesat

Peluang di sektor kesehatan

Kinerja industri otomotif pada semester pertama 2020 terbilang melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini terjadi karena dampak pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020. Namun, pada semester kedua tahun ini, mulai ada perkembangan yang positif.

Anjloknya penjualan itu memaksa agen tunggal pemegang merek (ATPM) mencari berbagai strategi agar tidak terus tergerus. Salah satunya dengan membidik sektor-sektor yang tidak terlalu mengalami kontraksi akibat pandemi.

Strategi itu juga dilakukan Astra Isuzu, dengan membidik peluang pasar di sektor-sektor yang potensial, seperti sektor kesehatan.

“Upaya yang kami lakukan adalah penetrasi ke sektor yang tidak terlalu besar terkena dampak COVID-19. Salah satunya sektor yang berhubungan dengan kesehatan,” kata Kepala Wilayah Sulawesi PT Astra International Tbk - Isuzu (Astra Isuzu) Samuel Pilo.

Produk sport utility vehicle (SUV) andalan Isuzu, MU-X 4x4 diubah menjadi ambulans. Ternyata, disambut pasar. Pada September 2020i, secara bertahap Astra Isuzu mulai menyerahkan 11 unit ambulans MU-X 4x4 pesanan sejumlah pemerintah daerah di Sulawesi Utara.

Ia menjelaskan, pesanan terbanyak, yakni lima unit diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud untuk program Public Service Center (PSC) 119 di Talaud

Kepala Cabang Astra Isuzu Manado Elieser Roy Adung mengatakan, pihaknya menawarkan Isuzu MU-X 4x4 untuk dijadikan ambulans kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud karena kondisi medan di wilayah itu yang cukup ekstrem untuk melayani puskesmas di pelosok-pelosok.

Pihaknya memang memperkenalkan keunggulan MU-X yakni keandalan mesin Isuzu MU-X 4JK1-TC Hi-Power commonrail yang sangat bertenaga tetapi irit bahan bakar, serta diakui keandalannya di semua medan. “Tentu saja dengan adanya jaminan perawatan dari Astra Isuzu,” ujar Roy.

Saat pandemi, potensi pasar di sektor kesehatan memang menjadi perhatian serius. “Instansi yang berpeluang yaitu Dinas Kesehatan dan RSUD di tiap kabupaten dan kota, serta kepulauan

Menurut dia, bagi daerah yang memiliki infrastruktur jalan yang belum bagus dan medannya ekstrem, peluang pasar ambulans MU-X 4x4 memang cukup menjanjikan. Keunggulan MU-X, selain mesin bandel dan hemat BBM, mobil itu bisa mengonsumsi BBM bio solar ataupun Pertamina DEX atau Dexlite.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud dr Kerry Monangin mengatakan, lebih dari 20 tahun, pihaknya sudah menggunakan ambulans produk Isuzu yakni Panther.

Dari lima unit ambulans MU-X 4x4 itu, sebanyak 1 unit digunakan untuk PSC 119, 1 unit untuk RSUD Talaud, 3 unit lainnya untuk melayani 21 puskesmas di Talaud.

Baca juga: Dongkrak daya beli, Menperin usulkan pajak mobil baru 0 persen
Baca juga: Bamsoet ajak Komunitas Otomotif jadi 'Duta 4 Pilar'


Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020