Bogor (ANTARA News) - Banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur Kecamatan Cisarua di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), sejak Jumat sore, menyebabkan sekurangnya seorang warga meninggal dunia akibat terseret air.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cisarua AKP Hadi Santoso, SE, MSi yang pada Jumat malam pukul 23.25 WIB masih berada di lokasi kejadian saat dihubungi ANTARA menjelaskan bahwa warga yang meninggal dunia itu teridentifikasi atas nama Ny Yuyu (20), warga Kampung Burujul, Kecamatan Cisarua.

"Sedangkan ibu korban Ny Mimin (50) dan bayi anak korban bernama Amel (5 bulan) selamat, meski mengalami luka-luka dan telah dirawat di Rumah Sakit Tuberkolusa Paru Dr M Goenawan Partowidigdo, Cisarua Bogor," katanya.

Hadi Santoso menambahkan bahwa atas kejadian banjir bandang tersebut, beberapa anggota DPRD Kabupaten Bogor juga telah mengumpulkan bantuan untuk warga yang menjadi korban.

"Malam ini beberapa bantuan sudah ada," katanya.

Sementara itu, perawat jaga di Rumah Sakit Tuberkolusa Paru Dr M Goenawan Partowidigdo bernama Ganjar membenarkan bahwa hingga Jumat tengah malam, dua korban luka yakni bayi Amel dan neneknya Ny Mimin masih dalam perawatan di rumah sakit itu.

"Sedangkan seorang korban lain yakni Didin (39), setelah mendapatkan perawatan diperbolehkan pulang karena lukanya ringan," katanya.


Katulampa naik

Sementara itu, ketinggian air di pintu air Katulampa pada pukul 18.30 WIB tinggi air mencapai 250 cm di atas mercu bendung sehingga status bendung tersebut dalam kondisi siaga .

Namun, kata Andi Sudirman, Kepala Penjaga Bendung Katulampa, pada Jumat malam pukul 22.49 WIB berangsur surut . "Alhamdulillah, air sudah mulai surut, ketinggian menjadi 90 cm, kini statusnya siaga empat," katanya.

Saat ini kondisi cuaca di wilayah Puncak masih gerimis. Naiknya air sungai Ciliwung tersebut dikarenakan pada saat itu kawasan Puncak dan Bogor pada pukul 17.00 WIB terjadi hujan lebat dan disertai angin kencang.

Ia mengatakan, kenaikan air telah menyebabkan pintu air Depok dan Manggarai turut naik. "Jika Katulampa naik, selang empat jam pintu air Depok naik dan lima jam pintu air Manggarai juga akan naik," katanya.

Menurut dia, saat ini ketinggian air Depok mencapai 400 cm, dan ketinggian di pintu Air Manggarai 670 cm. "Pintu air Manggarai saat ini statusnya siaga satu," katanya.

Andi mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi kenaikan air Katulampa karena hujan yang turun berfluktuasi sehingga tidak bisa ditebak. (A035/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010