Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Yogyakarta memusatkan dapur umum pendukung pemenuhan kebutuhan penghuni selter penanganan pasien COVID-19 di Posko Tagana Yogyakarta karena tempat yang tersedia di area selter terbatas.

"Akan kami sentralkan di Posko Tagana Yogyakarta karena dapur umum itu nantinya tidak hanya akan melayani kebutuhan di selter saja, tetapi mungkin juga ada warga yang menjalani isolasi mandiri seperti yang pernah kami lakukan untuk warga di Kelurahan Pandeyan," kata Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Agus Sudrajat di Yogyakarta, Minggu.

Ia menjelaskan, dapur umum di Posko Tagana Yogyakarta akan menyediakan kebutuhan makan tiga kali sehari bagi penghuni selter dan pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Pemerintah menyediakan dana Rp20.000 untuk sekali makan dan Tagana menyiapkan set menu makanan tinggi kalori dan protein untuk pasien COVID-19 yang menjalani isolasi.

"Kami juga akan mengundang ahli gizi untuk memberikan rekomendasi mengenai menu tinggi kalori dan protein yang disarankan," kata Agus.

Setiap penghuni selter penanganan pasien COVID-19 diminta mengisi data identitas dengan benar agar petugas bisa menyiapkan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi mereka.

"Misalnya nanti ada lansia atau anak balita, maka akan ada perbedaan komposisi menu yang dibutuhkan, atau ada pasien dengan alergi makanan tertentu," kata Agus.

Makanan yang disediakan bagi pasien COVID-19 akan dikemas dalam kardus dengan standar khusus untuk meminimalkan kontak dengan pasien.

"Kardus bekas makan pun harus dimasukkan ke kantong sampah yang sudah diberi label infeksius dan ditali sehingga petugas pun bisa melakukan penanganan sampah dengan baik," kata Agus.

Ia mengatakan bahwa penghuni selter penanganan pasien COVID-19 tidak diperkenankan menerima kiriman makanan dari keluarga.

Petugas yang memakai alat pelindung diri lengkap akan mengantar makanan untuk mereka ke selter penanganan COVID-19. 

"Kami jamin pemenuhan kebutuhan makanan mereka sehari-hari, termasuk seluruh kebutuhan di selter. Misalnya alat mandi dan kebersihan. Bahkan seprei dan sarung bantal akan diganti tiap tiga hari sekali," katanya.

"Harapan kami, apabila nanti ada warga yang menghuni selter, maka warga tersebut diharapkan memahami bahwa mereka menempati selter tersebut supaya segera sehat dan tidak menularkan virus ke orang di sekitarnya. Ini butuh kerja sama," ia menambahkan.

Menurut data pemerintah, pada Sabtu (19/9) ada tambahan 29 kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta. Sebanyak 26 dari 29 pasien yang baru dikonfirmasi tertular penyakit itu tidak mengalami gejala sakit, tiga lainnya mengeluh batuk.

Baca juga:
Rusunawa Bener Yogyakarta dijadikan selter pasien COVID-19

Penempatan pasien di selter penanganan COVID-19 Yogyakarta dilakukan selektif

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020