kronologi peristiwa tewasnya Khairul hingga kini belum menemukan titik terang
Jakarta (ANTARA) - Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur menyerahkan lima jasad anak buah kapal (ABK) yang ditemukan dalam lemari pendingin kepada masing-masing keluarga, Jumat sore.

"Rencananya jenazah langsung dibawa pulang ke Pekalongan untuk dimakamkan," ujar keluarga dari almarhum Khairul, Alif, di Rumah Sakit Polri.

Alif datang bersama tiga saudaranya untuk menjemput almarhum serta mengisi sejumlah biodata keluarga yang dibutuhkan tim medis.

Baca juga: Polisi bawa enam ABK terkait penemuan jenazah dalam mesin pendingin

Selanjutnya keluarga diizinkan membawa pulang jenazah menggunakan mobil ambulans.

Alif mengatakan kronologi peristiwa tewasnya Khairul hingga kini belum menemukan titik terang.

"Saya gak tahu meninggalnya kapan dan kenapa. Saya tahunya dia meninggal dari teman-teman almarhum dan dari pihak kantor," katanya.

Alif juga tidak mengetahui secara pasti sudah berapa lama Khairul berprofesi sebagai ABK.

Baca juga: Ditunggu, hasil visum lima jenazah di kapal nelayan Kepulauan Seribu

Kepala Forensik Rumah Sakit Polri Arif Wahyono mengatakan proses autopsi terhadap lima jenazah telah selesai dilakukan.

"Yang jelas tidak ada luka penganiayaan. Setelah selesai seluruh proses autopsi, kita serahkan ke keluarga," katanya.

Baca juga: Polres Kepulauan Seribu identifikasi nama jenazah ABK Starindo Jaya

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Edmond menemukan lima jenazah yang disimpan di dalam ruangan pendingin kapal penangkap ikan saat sedang berlayar di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu sekitar pukul 14.15 WIB.

Polisi juga telah membawa KM Starindo Jaya maju VI ke dermaga Marina Ancol bersama nahkoda dan puluhan ABK untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020