Menteri Muhadjir Effendy menilai penanganan pasien COVID-19 di RSUP Adam Malik Medan telah maksimal.
Medan (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meninjau ruang isolasi baru khusus untuk merawat pasien COVID-19 milik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan.
 
"Saya datang untuk meninjau pembangunan rumah sakit infeksi yang khusus, yang dibantu oleh dari sumber dana pemerintah pusat melalui BNPB dan sekaligus melihat apakah sudah dimanfaatkan dengan maksimal atau belum," katanya di Medan, Sabtu.
 
Didampingi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Dirut RSUP Haji Adam Malik dr Zainal Safri, SpPD-KKV, SpJP (K), Muhadjir Effendy menilai bahwa penanganan pasien COVID-19 di RSUP Adam Malik telah maksimal.

Baca juga: Menko PMK pastikan kualitas beras bansos PKH sesuai standar
 
Hal itu dapat dilihat dari pembangunan ruangan baru khusus pasien COVID-19 yang didesain khusus dengan pengaturan udara ruangan bertekanan negatif di rumah sakit milik Kemenkes tersebut.
 
"Jadi, artinya termanfaatkan betul untuk merawat pasien, terutama penderita COVID-19 kelas berat. Untuk yang ringan dan sedang ditampung di rumah sakit di bawah Pemrov Sumut," katanya.
 
Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berharap bantuan dari pemerintah pusat khususnya alat-alat kesehatan maupun obat-obatan untuk menangani pasien COVID-19.
 
"Kami mohon bantuannya. Kami juga melakukan pengadaan sendiri, tapi perlu support alat-alat yang saat ini dibutuhkan karena COVID-19 datang tidak izin. Sehingga kami memang sedikit gopoh, seluruhnya kesehatan ini gopoh," katanya.

Baca juga: Menko PMK-Menteri BUMN beri dukungan para dokter tangani COVID-19
 
Rumah RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki gedung baru yang dikhususkan untuk perawatan pasien positif COVID-19 dan telah diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pada Senin (20/7).
 
Ruangan tersebut didesain khusus dengan pengaturan udara ruangan bertekanan negatif, artinya tekanan udara di dalam ruangan isolasi lebih rendah dibanding udara luar.
 
Lokasi bangunan terpisah dengan gedung utama rumah sakit, dan memiliki lima belas ruangan isolasi. Setiap ruangan nantinya akan hanya dihuni oleh satu orang pasien.
 
Pasien yang akan menempati ruang isolasi ini adalah pasien COVID-19 yang tergolong parah.

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020