Jakarta (ANTARA) - Hyundai Motor Group menggandeng perusahaan energi lokal Korea Selatan, SK Innovation, untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik (EV) yang merupakan kunci industri mobilitas masa depan.

Kedua pihak berencana untuk bekerja sama di berbagai area bisnis yang terkait dengan industri baterai kendaraan listrik, termasuk solusi penjualan baterai, layanan manajemen baterai, serta penggunaan kembali dan daur ulang baterai.

Kolaborasi ini berawal dari kebutuhan bersama kedua pihak untuk menciptakan rantai nilai baterai dan memperkuat keramahan lingkungan dalam operasi bisnis yang mencakup seluruh siklus hidup baterai kendaraan listrik, kata Hyundai Group dalam pernyataan resmi, dikutip Sabtu.

Baca juga: Hyundai operasikan lagi pabrik Alabama 4 Mei

Baca juga: Hyundai mengalami penurunan penjualan di AS karena corona


Kerja sama Hyundai dan SK Innovation ini tidak sekedar dalam penyediaan baterai kendaraan listrik, tapi juga meliputi siklus penggunaan baterai yang baik di mana “baterai sebagai pelayanan”, yang meliputi penyewaan baterai hingga masalah daur ulang.

Melalui kemitraan ini, kedua pihak bertujuan untuk memperkuat stabilitas rantai pasokan baterai dan menciptakan siklus sumber daya yang baik mulai dari daur ulang hingga produksi; mengurangi emisi karbon; mendorong desain optimal yang menghubungkan EV dan penggunaan kembali baterai, dan menciptakan sinergi dengan memaksimalkan nilai tambah melalui desain baterai yang optimal.

Untuk memungkinkan kerja sama, kedua belah pihak berfokus pada proses awal pengumpulan dan verifikasi paket baterai model Niro EV Kia Motors.

Secara khusus, kedua perusahaan akan mencari solusi yang dapat memaksimalkan nilai dan ramah lingkungan baterai EV, termasuk penggunaan kembali baterai yang tidak lagi dapat digunakan dalam kendaraan dalam berbagai aplikasi seperti Energy Storage Systems (ESS); dan daur ulang baterai yang mengekstraksi logam bernilai ekonomis seperti litium, nikel, dan kobalt.

Baca juga: Hyundai Genesis G70 bersolek dengan wajah baru

Baca juga: Hyundai Kona siap menyapa konsumen Indonesia, berapa harganya?


Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai dan daya saing industri daur ulang baterai, yang akan menopang era EV di masa depan.

Lebih lanjut, Hyundai Motor Group dan SK Innovation berencana untuk mensinergikan infrastruktur dan kapabilitas bisnis afiliasi mereka masing-masing yang mencakup beragam industri, sehingga memperkuat daya saing baterai mereka dan memperluas pertumbuhan sektor terkait.

"Kerja sama Hyundai Motor Group dengan SK Innovation, pemasok baterai tingkat pertama untuk Electric Global Modular Platform (E-GMP) kami yang akan diperkenalkan pada tahun 2021, menandai langkah penting pertama dalam memaksimalkan sinergi antara perusahaan mobilitas dan baterai," kata Youngcho Chi, Presiden dan Chief Innovation Officer dari Hyundai Motor Group.

“Kami berharap kerja sama kami memainkan peran yang sangat positif dalam memperkuat daya saing Hyundai-Kia dalam mobilitas bersih serta memperluas pasokan kendaraan listrik ramah lingkungan.”

Selain berkolaborasi dengan SK Innovation, Hyundai Motor Group berupaya untuk mengamankan dan membuka pasar baru dengan berkolaborasi dengan pemain global yang mengkhususkan diri dalam penggunaan kembali baterai EV, termasuk Korea Hydro & Nuclear Power Co., Wärtsilä, OCI, dan Hanwha Solutions.

Baca juga: Hyundai Tucson baru dengan perombakan desain hadir bulan ini

Baca juga: Hyundai-BTS rilis "IONIQ: I'm On It", tayang perdana 2 September
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020