angka kesembuhan 81 persen, meninggal 5 persen, 6 persen dirawat di rumah sakit, 8 persen isolasi mandiri
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Tingkat kesembuhan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencapai sekitar 81 persen di mana dari total 672 kasus positif corona, 543 orang di antaranya dinyatakan telah sembuh.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi juga mencatat pada Selasa ini ada 32 kasus positif corona dinyatakan sembuh dalam waktu sehari.

"Alhamdulillah semakin terkendali dan hari ini ada 32 kasus yang dinyatakan sembuh namun kami tidak puas begitu saja dengan statistik ini," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Selasa.

Baca juga: Pemkab Bekasi kejar target tes usap COVID-19 sesuai standar WHO

Dari total 672 kasus positif corona, 543 orang di antaranya dinyatakan sembuh sedangkan 38 orang meninggal dunia akibat COVID-19.

Sementara 38 pasien COVID-19 kini sedang dirawat di rumah sakit dan 53 orang lainnya memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Kalau dipersentasikan, angka kesembuhan 81 persen, meninggal lima persen, enam persen dirawat di rumah sakit, dan delapan persen isolasi mandiri. Itu data hingga hari ini," katanya.

Baca juga: Kota Bekasi miliki stok 70 ribu alat tes cepat

Alamsyah mengaku penanganan COVID-19 akan terus dioptimalkan melalui sejumlah upaya masif mulai dari mengintensifkan pelacakan, melakukan penelusuran, penapisan, hingga upaya kuratif tingkat awal untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Tes usap terus kita intensifkan untuk mendeteksi penyebaran virus jadi jangan kaget kalau statistik angka kesembuhan yang tinggi juga disertai penambahan kasus karena semua sektor kita jajaki mulai dari lingkungan permukiman, kawasan industri, perkantoran, hingga aktivitas sosial kemasyarakatan," ungkapnya.

Dari statistik itu, pihaknya Selasa ini mencatat penambahan 46 kasus terkonfirmasi positif, seorang meninggal dunia, tujuh orang dirawat di rumah sakit, serta enam orang yang melakukan isolasi mandiri.

Baca juga: Di masa pandemi, Kabupaten Bekasi kampanyekan Gemarikan cegah stunting

"Penambahan kasus ini telah terangkum ke dalam data update kasus selama masa pandemi hingga siang ini," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Bekasi juga memaksimalkan peran Masyarakat Nyang Jaga Kampung (Mang Jaka) dalam mencegah penyebaran virus corona hingga ke lingkungan rukun tetangga dan warga (RT/RW) melalui sosialisasi dan edukasi serta disiplin penerapan protokol kesehatan dibantu petugas keamanan setempat.

"Segala upaya kita lakukan untuk menekan penyebaran COVID-19. Kita juga sudah siagakan dua tempat isolasi terpusat dengan kapasitas lebih dari 150 tempat tidur, rumah sakit dengan ruang isolasi memadai untuk penanganan pasien, juga laboratorium kesehatan dengan kapasitas 100 spesimen lebih per hari yang mampu mengeluarkan hasil tes dalam waktu cepat. Stok alat tes cepat dan tes usap kita juga relatif banyak, cukup untuk warga kita," katanya.

Baca juga: Kota Bekasi turunkan target pendapatan hingga Rp1 triliun

Alamsyah mengingatkan kelonggaran aktivitas masyarakat di masa transisi ini bukan berarti dapat leluasa menjalani aktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, penyanitasi tangan dan sabun pencuci tangan, serta menjaga jarak.

"Kembali kami ingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir. Tetap ikuti anjuran pemerintah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas," kata Alamsyah.

Baca juga: Kabupaten Bekasi mulai denda warga tak bermasker
 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020