Jakarta  (ANTARA News) - Dua film dokumenter Indonesia, yakni "Musafir" dan "At Stakes/Pertaruhan", lolos seleksi dalam ajang Berlinale 2009, dengan menyingkirkan lebih dari 3.000 film dari seluruh dunia yang mengikuti seleksi Festival Film Internasional Jerman itu di Berlin, 5-15 Februari mendatang.

Film "Musafir" merupakan hasil workshop yang diprakarsai Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dengan Goethe Institute, sedangkan film "At Stakes/Pertaruhan" merupakan hasil workshop yang diprakarsai DKJ, bekerjasama dengan The Body Shop dan Kalyana Shira Films.

Manajer Program Kineforum, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Lisabona Rahman yang ikut membidani workshop itu mengatakan dipilihnya kedua karya film itu di ajang Berlinale merupakan kebanggaan tersendiri dari para pekerja film dokumenter Indonesia.

"Lolosnya dua film ini menjadi bukti pengakuan dunia internasional atas perkembangan pembuat film dokumenter di tanah air. Selain itu, DKJ boleh bangga dengan keterlibatannya dalam memfasilitasi pendidikan dan pengembangan karya para pembuat film dokumenter Indonesia. Artinya dana publik yang digunakan DKJ untuk menjalankan workshop-workshop ini menunjukkan hasil yang nyata," ujar Lisabona.

Film "Musafir" yang lolos dalam seksi Panorama dalam ajang itu merupakan film pendek yang bercerita tentang sepasang pemulung yang tinggal di sekitar kawasan mewah Menteng, Jakarta.

Film ini mampu menceritakan kisah cinta dan harga diri sepasang pemulung, juga memperlihatkan dunia dari sudut pandang mereka. Film ini digarap sutradara asal Yogyakarta, B.W. Purba Negara.

Sementara itu film "At Stakes/Pertaruhan" merupakan kompilasi 4 film pendek yang kesemuanya bercerita mengenai hak-hak reproduksi perempuan. Film itu mengajak penonton memahami keragaman perempuan, sekaligus mendengarkan persoalan reproduksi perempuan yang sejauh ini masih dianggap sepi oleh masyarakat.

Kedua film  adalah film Indonesia yang untuk pertama kalinya lolos seleksi dan diputar di Berlinale, yakni salah satu festival film Internasional paling bergengsi dalam dunia sinema.

Keberadaannya dianggap sejajar dengan Cannes Film Festival atau Venice International Film Festival. Festival film ini diadakan setiap tahun pada awal Februari di Berlin, Jerman. Festival film ini juga menjadi panduan perkembangan mutakhir bagi masyarakat seni film internasional.  (*)

Copyright © ANTARA 2009