Jakarta (ANTARA) - Lebih dari 800 mobil model baru dipamerkan di Central China International Autoshow (CCIA) di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Pameran yang berlangsung selama lima hari mulai Kamis (13/8) itu diikuti sekitar 60 merek otomotif, baik dari dalam maupun luar China.

Ini merupakan pameran berskala besar secara luring pertama sejak status lockdown selama 76 hari di Wuhan dicabut pada 8 April 2020, demikian komentar media setempat, Selasa.

Untuk mencegah penularan COVID-19, para tamu dan peserta pameran diwajibkan menggunakan tiket elektronik dan diukur suhu tubuhnya sebelum memasuki arena pameran.

Baca juga: Frankfurt Auto Show perketat keamanan gara-gara aksi "anti-mobil"
Baca juga: Pininfarina tawarkan hypercar Batista Rp35 miliar pada pameran


Semua kendaraan dan perangkat pendukung otomotif lainnya yang dipamerkan disemprot dengan cairan disinfektan setiap dua jam sekali.

Otomotif merupakan salah satu pilar utama industri di Wuhan. Pada 2010, sektor tersebut telah menghasilkan 100 miliar yuan atau sekitar Rp50,3 triliun.

Pencapaian itu melampaui industri baja yang sebelumnya memberikan kontribusi ekonomi terbesar di kota tempat pertama kali COVID-19 mewabah.

Sembilan tahun kemudian, sektor otomotif terus bertahan di posisi pertama penyumbang pendapatan bagi kota yang berada di wilayah China tengah itu.

Pada 2019 produksi mobil di Wuhan telah mencapai angka 1,55 juta unit, salah satu yang tertinggi dalam produksi mobil di China.

Volume penjualan mobil dan kendaraan bermotor lainnya terkena dampak COVID-19. Ajang CCIA itulah salah satu upaya memulihkan penjualan mobil sekaligus meningkatkan produksinya. 

Baca juga: Pameran virtual pertama, Mercedes-Benz langsung kenalkan tiga mobil
Baca juga: New York Auto Show 2020 batal digelar

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020