Program HUM ini bertujuan untuk memuliakan, menyantuni dan membahagiakan para santri dan satriwati
Kubu Raya, Kalbar (ANTARA) - Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) Cabang Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat memberikan hadiah berupa perlengkapan pribadi kepada santri dan satriwati di Pondok Pesantren Raudlatul Firdaus dalam rangkaian acara memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-75 pada Senin (17/8) 2020..

"Pada momentum HUT RI ke-75 ini, yang juga sudah menjadi Program Hadiah Untuk Muslimah dan Muslimin (HUM) kita memberikan hadiah berupa pakaian, sabun dan beberapa perlengkapan pribadi lainnya kepada para santri dan santriwati," kata Staf Program HUM di BMI Cabang Kubu Raya, Ahmad Sumin, Senin, di Kubu Raya.

"Program HUM ini bertujuan untuk memuliakan, menyantuni dan membahagiakan para santri dan satriwati," tambahnya.

Ahmad menyebutkan bahwa di Pondok Pesantren Raudlatul Firdaus  di Desa Durian, Kecamatan Sungai Ambawang tersebut terdapat sebanyak 480 santri dan satriwati.

Ia menjelaskan bahwa Program HUM itu sebenarnya sudah terlaksana sejak dua tahun lalu, namun fokus ke muslimah atau satriwati.

Pada tahun 2020 ini, katanya, kemudian dikembangkan dan juga menyasar para santri.

Disebutkannya bahwa BMI Cabang Kubu Raya sendiri merupakan bagian atau bidang dari ekosistem "Masjid Kapal Munzalan" yang berada di Sungai Raya Dalam

Dalam perayaan HUT RI tersebut, tim "Masjid Kapal Munzalan" juga melaksanakan upacara bersama santri di Pondok Pesantren Raudlatul Firdaus.

Setelah upacara bendera dilanjutkan dengan kegiatan berbagai lomba bagi santri dan satriwati untuk memeriahkan hari Kemerdekaan RI ke-75.

Usai kegiatan berbagai lomba itu barulah dilakukan penyerahan hadiah kepada para santri  dan satriwati dari Program HUM itu, demikian Ahmad Sumin.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, "Masjid Kapal Munzalan" yang dibangun pada tahun 2011 dan mulai beroperasi pada tahun 2012 memiliki hal yang unik, yakni selain karena bentuknya seperti kapal, juga karena aktivitasnya yang bukan hanya untuk ibadah shalat lima waktu saja namun lebih dari itu seperti lahirnya puluhan lembaga amal saleh.

Masjid yang terletak di Gang Imaduddin Jalan Sungai Raya Dalam 2, Kabupaten Kubu Raya tersebut berada di kawasan 95 persen penduduknya adalah non-Muslim.

Aktivitas sehari-hari kegiatan masjid sama sekali tidak mengganggu warga sekitar dan hal itu dibuktikan dengan tetap saling harmonis dalam keberagaman.

Masjid yang dibangun dan dikelola M. Nur Hasan dan Rahman serta ustadz Luqmanulhakim tersebut memiliki luas  11 x 17 meter dengan daya tampung 200 jamaah.

"Saat ini, Masjid Kapal Munzalan mengelola puluhan lembaga amal saleh. Lembaga amal itu dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu pendidikan, sosial, serta usaha.

Dalam bidang pendidikan, "Masjid Kapal Munzalan" memiliki kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar (SD), Munzalan Boarding School (setara SMP), Balai Tahfiz Quran (BTQ), Bimbingan Belajar, dan aktivitas pendidikan bagi Santri Penerima Amanah (SPA). 

Dua lembaga amal pendidikan di Masjid Kapal Munzalan, yaitu KB/ TK dan BTQ saat ini telah memiliki beberapa cabang;  KB/TK sebanyak 5 cabang, sementara BTQ sudah berkembang menjadi lima cabang. Jumlah seluruh santri yang belajar di Masjid Kapal Munzalan saat ini tak kurang dari 700 orang.

Untuk bidang sosial, "Masjid Kapal Munzalan" merintis Gerakan Infaq Beras (GIB). Gerakan ini telah berdiri di 70 kabupaten/kota di Indonesia dan tersebar di 22 Provinsi dengan jumlah Pasukan Amal Sholeh (PASKAS) atau sukarelawan tidak kurang dari 2.500 orang.

Baca juga: Agar berkualitas, ponpes di Kalbar diajak sempurnakan sistem manajemen

Baca juga: Kubu Raya berkomitmen jadi kabupaten religius

Baca juga: Menteri ajak masyarakat Kubu Raya sukseskan program Desa Surga

Baca juga: Roti Gembul utamakan produk halal karyawan selalu shalat dhuha

Baca juga: Bupati Kubu Raya shalat Idul Adha bersama warga di tengah kabut asap

 

Pewarta: Dedi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020