Jakarta (ANTARA) - Rovio Entertainment, pembuat seri gseluler "Angry Birds" yang telah berusia 10 tahun, melaporkan lonjakan 160 persen laba operasi yang disesuaikan pada kuartal kedua, karena meningkatnya keterlibatan pemain di tengah COVID-19.

“Kami mencapai rekor pendapatan game yang didorong oleh kinerja yang kuat dari game-game utama kami,” kata CEO Rovio Entertainment, Kati Levoranta, dikutip dari Reuters, Sabtu.

Laba operasi yang disesuaikan naik menjadi 13,8 juta euro dari 5,3 juta, sementara pendapatan turun 3,6 persen menjadi 69,2 juta euro karena pendapatan film yang lebih rendah, kata perusahaan asal Finlandia, yang mencatatkan sahamnya pada 2017, itu.

Perusahaan tersebut mengaitkan peningkatan kinerja dengan "peningkatan keterlibatan pemain karena COVID-19" serta biaya pemasaran yang lebih rendah.

“Dampak keseluruhan COVID-19, yang terlihat pada tingkat unduhan yang lebih tinggi, pengguna aktif harian dan keterlibatan pemain, mencapai puncaknya pada akhir April,” ujar Levoranta.

Pada Agustus 2019, Rovio merilis sekuel film Angry Birds yang sukses tetapi pendapatan filmnya menurun pada kuartal kedua tahun 2020.

Namun, Rovio mengatakan "Angry Birds Movie 2" adalah salah satu film yang paling banyak ditonton di Netflix selama musim semi.

Baca juga: Netflix bakal buat serial animasi "Angry Birds"

Baca juga: Gim Angry Birds sudah berusia 10 tahun

Baca juga: "Angry Birds" terbang ke Festival Film Cannes untuk sekuel


Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020