Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI lebih komprehensif dan tidak meninggalkan isu penting tercecer.

"Dalam pidato kenegaraan kali ini, saya mencermati lebih komprehensif dan berkelas," ujar Pangi pesan video, Jumat.

Presiden Joko Widodo disebutnya menonjolkan pesan pentingnya pemberantasan korupsi, tidak seperti sebelumnya membiarkan sejumlah isu tercecer, di antaranya isu HAM, korupsi dan isu yang dinilai terpinggirkan.

Baca juga: Pengamat sebut Presiden Jokowi ajak masyarakat lakukan hal positif

Komprehensifnya pidato Presiden, dikatakannya juga nampak dengan berterima kasih kepada tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan menghadapi wabah COVID-19.

Presiden juga mengapresiasi kinerja Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial di tengah pandemi COVID-19.

Pangi berpendapat Presiden dalam pidatonya menyebarkan pesan optimisme di saat masyarakat mulai frustasi dengan keadaan pandemi.

"Yang ingin disampaikan Presiden Jokowi adalah pesan kemandirian, selain memang pesan optimisme bahwa krisis yang sulit ini dibutuhkan kerja yang luar biasa untuk bisa keluar dari krisis," kata Pangi.

Ada pun pesan optimisme dari Presiden Joko Widodo di antaranya mengajak bangsa Indonesia membajak momentum krisis akibat pandemi COVID-19 dan melakukan lompatan besar untuk membangun Indonesia yang dicita-citakan.

"Kita harus bajak momentum krisis ini. Kita harus serentak dan serempak memanfaatkan momentum ini," ujar Presiden saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2020, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat.

Baca juga: Soal pidato kenegaraan, Farhan sebut Presiden punya pesan yang kuat

Baca juga: PAN apresiasi Pidato Presiden terkait penanganan pandemi

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020