Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengajak anggota Pramuka membuat dua gerakan nasional yaitu gerakan kedisiplinan dan kepedulian pada masa pandemi COVID-19.

"Saya minta kepada saudara-saudara untuk membuat dua gerakan nasional, pertama gerakan kedisiplinan nasional yang mengajak semua anggota masyarakat disiplin mengikuti protokol kesehatan," kata Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Baca juga: Presiden: Jiwa dan karakter pramuka dibutuhkan saat pandemi

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam Upacara Peringatan Hari Pramuka Ke-59 Tahun 2020. Hadir mendampingi Presiden Jokowi di Istana Negara adalah Menteri Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sedangkan para peserta upacara termasuk Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso mengikuti upacara melalui "video conference".

"Kedua gerakan kepedulian nasional yang mengajak masyarakat untuk saling membantu, saling peduli dan saling berbagi," tambah Presiden.

Menurut Presiden, dua gerakan tersebut bukan hanya untuk membantu masalah nasional akibat pandemi COVID-19 tapi juga mengasah kepedulian anggota Pramuka.

"Dua gerakan tadi akan semakin mengasah jiwa dan karakter kepemimpinan saudara-saudara dalam memperdalam jiwa Pramuka sejati sebagaimana tertuang dalam dwi dharma, tri satya dan dasa dharma Pramuka," tambah Presiden.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa Pramuka Indonesia sejak bernama pandu selalu dapat mencetak generasi yang tangguh menghadapi setiap tantangan.

"Disiplin dalam bertindak, tidak gentar menghadapi setiap rintangan, selalu peduli, siap berkorban untuk sesama dan di era pandemi COVID-19 yang berat seperti ini jiwa dan karakter seperti itulah yang kita butuhkan," tambah Presiden.

Baca juga: Peringati HUT ke-59, Kakwarnas Pramuka pimpin ziarah ke TMP Kalibata

Presiden Jokowi selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Pramuka mengatakan kedisiplinan itu termasuk disiplin mengikuti protokol kesehatan, disiplin memakai masker, disiplin menjaga jarak dan disiplin mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama melaksanakannya.

"Di era pandemi COVID-19 yang menyebabkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi ini, jiwa dan karakter seperti itulah yang kita butuhkan. Kita harus peduli terhadap masyarakat sekitar, peduli terhadap kepentingan bersama, kita harus saling membantu dan bergotong royong menyelesaikan masalah bersama," tambah Presiden.

Bila gerakan kedisiplinan dan kepedulian itu terus dijalankan Presiden Jokowi yakin Indonesia dapat menghambat penyebaran COVID-19 dan mengurangi risiko ikutannya.

Baca juga: Pramuka tekankan disiplin dan hidup bersih hadapi COVID-19

Gerakan Pramuka Indonesia lahir pada 14 Agustus 1941, tapi karena pada 14 Agustus 2020 Presiden Joko Widodo akan memberikan pidato kenegaraan di DPR, maka Ketua Kwartir Nasional Pramuka Budi Waseso pun menggeser peringatan hari Pramuka tersebut.

"Tema hari Pramuka ke-59 adalah 'Gerakan Pramuka ikut membantu menanggulangi bencana COVID-19 dan bela negara'," kata Budi Waseso dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual dari Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka Cibubur, Jakarta.

Budi Waseso juga mengusulkan revisi UU No 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka karena menilai perlu ada sejumlah perbaikan dalam beleid tersebut.

Baca juga: Tokoh: Pramuka jadi agen perubahan lingkungan hadapi pandemi COVID-19

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020