Palu (ANTARA News) - Seorang warga sipil asal Desa Pajalele, Kecamatan Pasang Kayu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, terbaring lemas tak berdaya di RSU Bhayangkara Palu di Sulawesi Tengah, akibat ditembak aparat yang diduga oknum polisi.

Aksi penembakan terhadap korban yang diketahui bernama Budi (25) ini, terjadi pada Kamis (10/12) sekitar pukul 23.30 Wita, usai pesta pernikahan seorang warga di Kota Pasang Kayu, Mamuju Utara.

Hj Salma Rahman (51), tante korban kepada wartawan di Palu, Minggu, mengatakan, korban yang saat itu di lokasi kejadian menonton hiburan tiba-tiba didatangi seorang pria yang diduga kuat adalah oknum polisi dan meminta korek api.

Entah apa sebabnya, oknum polisi yang meminta korek api itu tersinggung dan korban pun ditembak sebanyak satu kali hingga mengenai usus besar, meski permintaannya telah dipenuhi.

"Namun sebelum ditembak ke bagian perut, korban juga sempat diancam ditembak dengan menodongkan senjata api miliknya ke kepala korban," kata Salma.

Sebelum kejadian diduga pelaku sedang minum minuman keras.

Melihat korban terluka dan sempat tidak sadarkan diri, sejumlah warga kemudian melarikannya ke RSU Bhayangkara Palu untuk mendapat pertolongan. Sementara pelaku melarikan diri usai menembak korban Budi.

Menurut pihak RS setempat, korban Budi mengalami luka cukup serius di bagian perutnya akibat peluru yang menerjangnya menembus usus besarnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Mamuju Utara, Yaumil, kepada wartawan di Palu, Minggu, mengatakan, jika pelakunya benar adalah oknum polisi, maka hal itu harus diproses hukum dan tidak pantas dicontohi.

Yaumil juga meminta kepada pimpinan Polri di wilayahnya agar segera mengusut tuntas kasus penembakan warga sipil tersebut secara terbuka dan transparan ke publik, demi tegaknya supremasi hukum di daerah ini.

"Ya, harus diusut tuntas. Jangan ada yang ditutup-tutupi kalau memang oknum polisi yang melakukan penembakan ini dan pelakunya harus diproses hukum," kata Yaumil usai menjenguk korban di RSU Bhayangkara Palu.

Secara terpisah, Kapolres Mamuju Utara, AKBP Drs Kamaruddin MSi yang dikonfirmasi ANTARA per telepon dari Palu, Minggu, membenarkan adanya penembakan terhadap warga sipil tersebut.

Namun Kapolres Kamaruddin enggan berkomentar saat ditanya siapa pelakunya.

"Kejadiannya memang benar ada, tapi kalau siapa pelakunya itu kita masih cek dulu karena kebetulan saya sekarang berada di Makassar," kata dia.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009