Pengelola pariwisata di DKI Jakarta juga menyiapkan sejumlah protokol kesehatan bagi para wisatawan yang akan menuju ke Kepulauan Seribu
Jakarta (ANTARA) - Meski angka penularan virus corona masih tinggi setiap hari tetapi objek wisata di beberapa daerah telah beroperasi kembali.

Bali sebagai tujuan wisatawan nasional dan internasional mulai membuka kegiatan pariwisata sejak Ahad (2/8). Protokol kesehatan diterapkan untuk menghindari penularan virus corona.

DKI Jakarta juga sudah membuka objek wisata, meski secara terbatas di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi. Pembukaan itu mulai 13 Juni 2020.

Pembatasan itu meliputi jumlah objek wisatanya, yakni empat lokasi meliputi Taman Margasatwa Ragunan, kawasan Ancol, Kota Tua dan Kepulauan Seribu. Selain membatasi jumlah objek wisata yang dibuka juga dilakukan pembatasan pengunjung.

Pengoperasian tempat wisata ini wajib menaati semua protokol kesehatan yang tertuang dalam surat keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 131 Tahun 2020. Isinya mengamanatkan tempat wisata yang boleh dibuka wajib membatasi jumlah pengunjung dan tak boleh lebih 50 persen dari kapasitas.

Dalam surat keputusannya itu disebutkan pada 8 Juni 2020 tempat wisata jenis museum dan galeri sudah bisa beroperasi dengan batas waktu terakhirnya pada 2 Juli 2020. Selanjutnya dievaluasi lagi kelanjutannya.

Tempat wisata pantai termasuk wisata Kepulauan Seribu (Jakarta Utara) juga sudah bisa beroperasi pada 13 Juni hingga 2 Juli 2020. Kemudian dilakukan evaluasi kembali.

Baca juga: Pengguna jalan Tol Jakarta-Cikampek meningkat di hari libur Idul Adha

Taman Margasatwa Ragunan, misalnya, sejak dibuka kembali memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung hanya 1.000 orang per hari. Untuk sementara, pengunjung diutamakan warga DKI Jakarta dan pemesanan tiket masuk dilakukan secara daring (online).

Manajamen kebun binatang di Jakarra Selatan itu pada Ahad (2/8) baru menambah jumlah pengunjung dari 1.000 menjadi 2.000 orang per hari. Protokol kesehatan diterapkan secara ketat di sini.

 
Pengunjung menikmati wahana permainan saat berwisata di Dufan, Ancol, Jakarta, Sabtu (20/6/2020). Setelah ditutup selama dua bulan akibat pandemi COVID-19, kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol kembali dibuka untuk umum dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)




Minat Tinggi
Meski ada pembatasan ketat, tetapi minat warga DKI untuk berwisata terbilang tinggi. Sebagai bukti, kawasan Puncak (Jawa Barat) kembali macet setiap akhir pekan.

Objek wisata pantai dan wahana permainan juga mulai dipadati pengunjung pada awal Agustus ini. Sebanyak 27.045 pengunjung memadati Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta Utara selama libur Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah.

Manajer Komunikasi Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari menjelaskan adanya kenaikan jumlah pengunjung sejak Jumat (31/7) sebanyak 8.365 orang, Sabtu (1/8) 8.733 orang dan Ahad sebanyak 9.947 orang.

Rika menjelaskan manajemen tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat hingga pembatasan jumlah pengunjung sebesar 50 persen dari kapasitas.

Selain itu, manajemen belum menerima pengunjung dari luar DKI Jakarta dan membatasi kunjungan anak di bawah usia sembilan tahun. Yang berwisata di kawasan Ancol juga masih dibatasi hanya untuk warga BER-KTP DKI Jakarta.

Manajemen tidak menargetkan jumlah kunjungan selama pemberlakuan PSBB Transisi. Yang paling penting pengunjung dapat bekerjasama untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: Lima tempat yang bisa dikunjungi untuk melepas penat di Jakarta

Sebelum pandemi virus corona (COVID-19), jumlah pengunjung Ancol pada liburan panjang mencapai angka 120 ribu orang per hari. Untuk liburan akhir pekan mencapai angka 40 ribu orang per hari.

Sedangkan di hari normal berkisar 10 ribu hingga 20 ribu jika ada kunjungan rombongan wisata. "Saat ini manajemen Ancol konsisten untuk memberikan kenyamanan fasilitas rekreasi dengan konsep Senang Selama Bareng-Bareng (SSBB)," kata Rika.

Pakta integritas
Sejak objek wisata dibuka kembali secara terbatas, otoritas pariwisata di Kepulauan Seribu menyiapkan wisata ramah protokol kesehatan.

Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu Puji Hastuti mengatakan otoritas pariwisata Kepulauan Seribu telah menyiapkan sarana, mulai dari tempat cuci tangan hingga memastikan pengelola objek wisata mematuhi protokol kesehatan.

Di setiap pelabuhan ada (tempat cuci tangan) dan dari pengelola homestay sarana wisata. Semuanya diberikan pakta integritas untuk memenuhi protokol kesehatan.

Puji mengatakan pembukaan kembali pulau-pulau di Kepulauan Seribu didasarkan pada Keputusan Gubernur Nomor 563 Tahun 2020. Tanggal 13 Juni mulai dibuka wisata pantai termasuk wisata Kepulauan Seribu.

Puji juga mengatakan wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu sudah memahami aturan protokol kesehatan sehingga aktivitas wisata berjalan kondusif.

Sejak itu kunjungan banyak warga datang. Namun pengunjung tidak melupakan protokol kesehatan, khususnya memakai masker dan mencuci tangan.

Pengelola pariwisata di DKI Jakarta juga menyiapkan sejumlah protokol kesehatan bagi para wisatawan yang akan menuju ke Kepulauan Seribu.

Kenyamanan
Ketua Asosiasi Usaha Wisata Selam Jabodetabek, Ebram Harimurti di Dermaga Ancol, belum lama ini mengatakan, protokol kesehatan itu untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan selama pandemi COVID-19.

Selain itu, penerapan protokol kesehatan agar warga Kepulauan Seribu yang menerima wisatawan merasa aman dan nyaman. "Tamu-tamu kita harapkan datang dengan sehat dan balik ke dalam keadaan sehat pula," kata Ebram.

Ebram menjelaskan protokol kesehatan virus corona itu telah diajukan ke Pemprov DKI Jakarta dan sudah disetujui dalam bentuk surat keputusan.

Baca juga: Jakarta Aquarium tawarkan alternatif wisata aman saat pandemi COVID-19

Dengan disetujuinya protokol kesehatan itu, pengelola pariwisata dan transportasi ke Kepulauan Seribu telah melakukan simulasi terkait pemberangkatan penumpang. Saat dibuka wisata di kepulauan itu semuanya sudah siap.

Seperti diperkirakan sebelumnya, minat warga DKI Jakarta berwisata ke objek wisata ke kepulauan itu cukup tinggi saat pandemi ini. Sejak dibuka 13 Juni dan direalisasikan mulai 20 Juni hingga 28 Juni 2020 saja sebanyak 2.123 berkunjung ke sana.

Jumlah itu dipastikan meningkat seiring dengan kemudahan yang diberikan pemerintah. Salah satunya diberikan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta yang meringankan tarif kapal menuju Kepulauan Seribu dengan potongan harga (diskon) hingga 50 persen.

 
Suasana hasil revitalisasi kali besar di kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (3/5). Revitalisasi tersebut akan menjadi destinasi wisata baru di kawasan itu sehingga mampu menarik wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kota Tua, sementara saat ini pembangunan telah mencapai 90 persen dan ditargetkan rampung pada pertengahan Mei mendatang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/18. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)



Keringanan Retribusi
Kasatpel Pelayanan UP Angkutan Perairan Dishub Provinsi DKI Jakarta Sulistiyono Widodo mengatakan tarif tiket kapal itu rute Pelabuhan Kali Adem di Jakarta Utara menuju sejumlah pulau permukiman di wilayah Kepulauan Seribu.

Potongan tarif itu mulai berlaku pada Kamus (30/7) untuk warga Kepulauan Seribu dan masyarakat umum. "Pengurangan biaya tiket kapal Dishub berlaku selama masa pademi COVID-19," ujarnya.

Potongan harga itu merupakan pemberian keringanan retribusi daerah dan penghapusan sanksi administratif kepada wajib retribusi yang terdampak bencana nasional COVID-19 sesuai dengan Pergub 61 Tahun 2020.

Untuk Zona I rute Kali Adem-Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang dan Pulau Pari dari harga tiket Rp44.000 menjadi Rp22.000 sudah termasuk peron dan asuransi.

Zona II rute Kali Adem-Pulau Tidung, Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa dari harga tiket Rp54.000 menjadi Rp27.000 sudah termasuk peron dan asuransi.

Zona III rute Kali Adem-Pulau Sebira, dari harga tiket Rp74.000 menjadi Rp37.000 sudah termasuk peron dan asuransi.

Protokol kesehatan diterapkan kepada setiap penumpang mulai dari cek suhu tubuh, cuci tangan, jaga jarak dan memakai masker. Selain itu juga dilakukan pengurangan 50 persen kapasitas penumpang selama masa PSBB Transisi.

Dibukanya sejumlah tempat wisata dengan tetap dilakukan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan menandakan perekonomian kembali menggeliat. Namun tampaknya juga menjadi tantangan agar penyebaran virus corona tidak semakin luas.

 

Kunjungan wisata DKI hanya capai 25 persen, pendapatan pajak merosot jauh





 

Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020