Chicago (ANTARA) - Setidaknya satu orang meninggal dunia setiap satu menit akibat COVID-19 di Amerika Serikat pada Rabu (29/7), demikian menurut hitungan Reuters mengenai kasus kematian harian pasien terinfeksi virus corona di negara itu.

Tercatat sebanyak 1.461 orang meninggal dunia dalam 24 jam, kasus kematian harian tertinggi sejak 27 Mei lalu, sehingga jumlahkan kini telah melampaui 150.000 kematian--paling banyak di dunia.

Kasus kematian pasien COVID-19 di AS meningkat secara tajam dalam dua bulan belakangan dan telah naik sebanyak 10.000 selama 11 hari terakhir. Sementara itu, angka kasus infeksi baru per pekan turun mulai belakangan ini sejak penurunan terakhir pada Juni.

Lonjakan kasus positif COVID-19 di Arizona, California, Florida, dan Texas sepanjang bulan ini membuat rumah sakit kewalahan. Pertambahan kasus yang signifikan itu memaksa negara bagian untuk menunda pembukaan kembali aktivitas ekonomi.

Texas mencatat kasus kematian tertinggi di seluruh AS bulan ini dengan angka hampir 4.300 kasus, kemudian disusul Florida dengan 2.900 kasus, dan California--negara bagian berpenduduk paling banyak--dengan 2.700 kasus.

Sementara lonjakan kasus kematian per Juli terjadi di tiga negara bagian tersebut, New York dan New Jersey masih menjadi wilayah dengan kasus kematian tertinggi secara akumulatif.

Dari 20 negara di dunia dengan kasus wabah terparah, AS menempati posisi keenam untuk jumlah kasus kematian tertinggi per kapita dengan catatan sebanyak 45 kasus per 100.000 orang-- setelah Inggris, Spanyol, Italia, Peru, dan Chile,

Sumber: Reuters

Baca juga: Trump dukung perpanjangan bantuan pengangguran di AS

Baca juga: AS catat lebih dari 1.000 kematian COVID-19 tiga hari berturut-turut

Penerjemah: Suwanti
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020