jadi disabilitas apa pun bisa datang, akses awal untuk dapat layanan
Temanggung (ANTARA) - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat menyampaikan balai rehabilitasi sosial akan dilakukan penataan ulang untuk mengoptimalkan perannya.

Harry di Temanggung, Selasa, mengatakan balai rehabilitasi sosial selama ini sangat spesialis, seperti di Temanggung hanya untuk melayani disabilitas intelektual.

"Pada hal sebetulnya kalau melihat fasilitasnya sangat luas dibandingkan dengan panti-panti milik masyarakat," katanya usai menjadi pembicara dalam Fokus Group Discussion Bisnis Proses Asistenmsi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini Temanggung.

Harry mengatakan BBRSPDI ini memiliki luas sekitar 3,5 hektare dan instalasinya sudah cukup lengkap, namun dengan penerima manfaat yang terbatas, sepertinya kurang optimal, kurang banyak yang direspon maka lembaga ini sebetulnya bisa dikembangkan dengan multifungsi.

Baca juga: Bansos sembako Kemensos jangkau penyandang disabilitas di Bandung Raya

Baca juga: Kemensos siap dukung pembentukan Komisi Nasional Disabilitas


Ia menyampaikan namun pengembangannya untuk serumpun dulu, misalkan disabilitas intelektual basisnya disabilitas dan SDM atau para petugasnya paham tentang konsep dasar tentang disabilitas.

"Inilah yang kita kembangkan nanti bisa menjadi disable center. jadi disabilitas apa pun bisa datang, akses awal untuk dapat layanan maupun tempat untuk rujukan dengan memberlakukan layanan multi fungsi," katanya.

Jadi di sini bukan hanya untuk pelayanan disabilitas intelektual, katanya, nanti di sini juga menangani disabilitas fisik, disabilitas mental, dan sensorik netra.

Ia mengatakan untuk layanan ragam disabilitas memang dilakukan secara bertahap walaupun untuk tahap awal unggulan yang sudah ada tetap dipertahankan.

Namun, sedikit demi sedikit nanti juga untuk kebutuhan disabilitas fisik mungkin sehingga ada beberapa tempat yang digunakan untuk dua fungsi, instalasi tertentu bisa dipakai fisik.

"Pada tahun awal ini disesuaikan dulu nomenklaturnya, seperti BBRSPDI ini terlalu panjang, kita brandingnya sekarang menjadi Balai Disabilitas Kartini Temanggung sudah cukup, orang sudah pada tahu dan tahun depan sudah bisa mengoptimalkan perannya," katanya.

Baca juga: Balai Abiyoso bangun peradaban literasi penyandang disabilitas

Baca juga: Pendataan penyandang disabilitas harus tersinkronisasi data nasional

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020