Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) menggencarkan pembayaran online untuk memudahkan pelanggan, meraih akses pasar, di samping mengurangi kontak fisik untuk menekan penyebaran COVID-19.

Dirjen IKM dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih menjelaskan pihaknya tengah gencar mengakselerasi penerapan teknologi digital bagi pelaku IKM di dalam negeri, terutama dalam kesiapan memasuki era Industri 4.0 dan menjalankan adaptasi kebiasaan baru di tengah masa pandemi Covid-19 guna memperluas jangkauan dan meningkatkan penjualan produk IKM nasional.

Untuk itu, pihaknyatelah menggelar rangkaian webinar dalam kegiatan #SemuanyaAdaDisini yang merupakan bagian dari kampanye #BanggaBuatanIndonesia. Materi yang disampaikan dalam webinar antara lain memperkenalkan pemanfaatan teknologi sarana pembayaran online untuk memajukan usaha bagi IKM.

Baca juga: Kemenperin pacu industri modifikasi kendaraan

Gati menjelaskan pada masa kini salah satu kunci sukses menjalankan bisnis adalah kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan kepada pelanggan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan.

“Masa pandemi seperti saat ini mengharuskan kita menghindari kontak fisik, sehingga, transaksi pembayaran online merupakan pilihan masyarakat,” ujarnya melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pembayaran online sudah diterima dengan baik karena kemudahan yang ditawarkan. Dengan menghadirkan pembayaran online untuk pelanggan, IKM tidak hanya menghadirkan solusi pembayaran tetapi juga pengalaman berbelanja yang lebih baik.

Berdasarkan studi e-Conomy dari Google yang bekerja sama dengan Temasek dan Bain Company, Indonesia menempati 10 besar dunia negara yang banyak menghabiskan waktu internet melalui perangkat mobile.

Baca juga: Kemenperin dorong pengembangan industri sepeda lokal

Rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu sekitar empat setengah jam per hari dalam mengakses internet melalui perangkat mobile.

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa nilai ekonomi terbesar dari pemanfaatan internet di Indonesia adalah untuk e-commerce, dengan nilai Gross Merchandise Value atau nilai transaksinya mencapai 21 miliar dolar di tahun 2019, dan diprediksi nilainya akan mencapai 82 milar dolar di tahun 2024.

“Di sisi lain, keterhubungan dengan internet ini membuka akses masyarakat terhadap layanan keuangan. Studi e-Conomy juga mengungkapkan bahwa masih terdapat sekitar 92 juta masyarakat Indonesia yang belum terjangkau layanan perbankan dan keuangan. Hal ini tentu saja harus bisa dimanfaatkan oleh para penyedia layanan pembayaran online," kata Gati.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020