warga menanggung kerugian akibat ditutupkan jalan itu
Surabaya (ANTARA) - Sejumlah warga membuat petisi dengan meminta Jalan Raya Rungkut Menanggal, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur, dibuka lagi setelah sebelumnya ditutup pemerintah kota setempat sejak 5 Juni lalu akibat COVID-19.

"Saya tadi didatangi perwakilan warga Rungkut Menanggal yang mengeluhkan Jalan Raya Rungkut Menanggal tidak kunjung dibuka," kata anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Surabaya Arif Fahtoni di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, Jalan Raya Rungkut Menanggal merupakan perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik yang selama ini cukup ramai. Bahkan, lanjut dia, di kawasan tersebut banyak berdiri usaha milik warga setempat.

"Tapi semenjak jalan itu ditutup, perekonomian warga terhenti. Makanya warga datang ke gedung DPRD Surabaya dengan membuat petisi itu," ujarnya.

Baca juga: Protokol kesehatan Idhul Adha mesti ditaati takmir masjid di Surabaya
Baca juga: Perwali perubahan pertegas aturan jam malam di Surabaya


Adapun petisi tersebut berbunyi "Warga Kelurahan Rungkut Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya tidak setuju dengan penutupan Jalan Raya Menanggal dengan alasan terdampak kerugian nilai materi sejak 5 Juni 2020".

Untuk itu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya ini meminta agar Pemkot Surabaya memperhatikan aspirasi dari warga tersebut. Apalagi, lanjut dia, penutupan tersebut sudah berjalan satu bulan setengah.

"Artinya sudah lama warga menanggung kerugian akibat ditutupkan jalan itu. Apalagi jalan-jalan lain sudah banyak yang dibuka," katanya.

Baca juga: Operasi pakai masker sasar wilayah pemukiman di Surabaya
Baca juga: Penerapan kembali jam malam di Surabaya dinilai tidak efektif


Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad sebelumnya mengatakan penutupan jalan tersebut merupakan hasil koordinasi antara Polrestabes Surabaya dan Polresta Sidoarjo.

"Sehingga kita sepakat dengan Sidoarjo membatasi pergerakan di sana. Jadi pintu masuknya ke Surabaya nanti semua melalui MERR Gunung Anyar," katanya.

Irvan menjelaskan penutupan jalan ini dilakukan karena kawasan tersebut menjadi kasus tertinggi penyebaran COVID-19. Apalagi, lanjut dia, wilayah ini juga dikenal daerah padat penduduk.

Baca juga: Menkes berkantor di Surabaya setiap akhir pekan
Baca juga: Urban farming diminati warga Surabaya saat pandemi COVID-19

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020