Jakarta (ANTARA) - Sejumlah ulama Indonesia mendukung alih fungsi Hagia Sophia di Turki dari museum kembali menjadi masjid.

"Saya mendukung sepenuhnya Hagia Sophia menjadi masjid kembali. Nanti selepas waktu shalat kembali dijadikan museum lagi tidak masalah," kata Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Amidhan Shaberah dalam jumpa pers daring yang dipantau dari Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan sejatinya tempat shalat bisa di mana saja sebagaimana di kantor yang dapat difungsikan tempat sujud saat memasuki waktu shalat.

Setelah shalat selesai, kata dia, mushala tersebut dapat berfungsi lagi menjadi kantor. Hal itu juga berlaku bagi Hagia Sophia dengan ada waktu menjadi museum dan masjid dalam hari yang sama.

Baca juga: Pengamat: Hagia Sophia jadi masjid tunjukkan eksistensi Erdogan
Baca juga: Yunani sebut Turki bersikap picik atas Hagia Sophia


Sementara itu, Ketua Umum Badan Kerjasama Pondok Pesantren Seluruh Indonesia (BKsPPI) Ahmad Cholil Ridwan mengatakan setuju dengan pengalihfungsian Hagia Sophia kembali menjadi masjid.

"Itulah zaman Tuhan menggilirkan kejayaan di antara golongan manusia. Saya setuju mendukung," kata dia merujuk Hagia Sophia tersebut difungsikan sesuai siapa pemimpin di suatu masa.

Baru-baru ini, pemerintah Turki berkuasa saat ini Presiden Recep Tayyip Erdogan memutuskan untuk memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid kembali setelah sempat dijadikan museum oleh pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk di masa lampau.

Baca juga: Hagia Sophia akan terbuka untuk pengunjung berbagai agama
Baca juga: Turki akan beritahu UNESCO soal Hagia Sophia


Adapun Hagia Sophia memiliki sejarah panjang dengan alih fungsi yang silih berganti mengikuti penguasa di masa tertentu. Sebagai gambaran, di awal berdirinya Hagia Sophia merupakan Katedral Kekaisaran Romawi Timur/Bizantium.

Selanjutnya, seiring adanya Perang Salib membuat pemerintah setempat berganti tampuk kepemimpinan dan membuat Hagia Sophia diubah menjadi Katedral Katholik Roma sampai Bizantium kembali berkuasa dan mengembalikannya menjadi Katedral Kristen Orthodoks.

Kemudian, Katedral dialihfungsikan menjadi masjid setelah Konstantinopel, ibu kota Bizantium, ditaklukkan Kesultanan Turki Utsmani/Ottoman. Setelah kesultanan jatuh, tokoh sekuler Mustafa Kemal mengubah masjid menjadi museum sampai baru-baru ini Erdogan merevitalisasinya menjadi masjid.

Baca juga: Ulama Malaysia dukung Hagia Sophia jadi masjid
Baca juga: Komite Warisan Dunia UNESCO tinjau alih fungsi Hagia Sophia
Baca juga: Erdogan tetapkan Hagia Sophia jadi masjid, ibadah pertama pada 24 Juli

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020