Meulaboh (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Aceh (DPRA) Fuadri berharap pemerintah pusat mengatasi banjir rob atau banjir air laut pasang di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

"Kami berharap kepada pemerintah pusat agar memberikan perhatian khusus terhadap bencana banjir rob di Aceh Barat yang terjadi setiap tahun," kata Fuadri di Meulaboh, Minggu (12/7).

Baca juga: Banjir rob rusak puluhan rumah warga di Meulaboh Aceh Barat

Ia juga mengharapkan agar pemerintah pusat bisa mengalokasikan anggaran yang memadai agar musibah banjir rob tersebut bisa secepatnya teratasi.

"Memang pada tahun 2020 ini pemerintah membangun tanggul pemecah ombak di Meulaboh, namun panjangnya cukup kecil yakni sekitar 120 meter," kata Fuadri didampingi anggota DPRA Edi Kamal.

Padahal, kata dia, kebutuhan tanggul yang harus dibangun oleh pemerintah pusat agar bisa mengatasi musibah tersebut mencapai tiga kilometer.

Baca juga: 2.000 meter bibir pantai di Aceh Barat terdampak gelombang pasang

"Musibah bencana alam ini terjadi karena tidak adanya tanggul pemecah ombak di pesisir pantai Meulaboh, sehingga air laut dengan mudah menerobos rumah warga," katanya.

Fuadri mengatakan banjir rob yang terjadi di Meulaboh sejak Sabtu (11/7) menyebabkan puluhan rumah rusak dan ratusan rumah terendam banjir rob. Dampaknya ratusan warga di empat desa seperti Desa Suak Indrapuri, Desa Pasir, Desa Ujong Kalak, dan Desa Kampung Belakang hingga Minggu (12/7) malam harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Banjir rob rusak tanggul pengaman pantai di Aceh Barat

"Kami yakin dan percaya, pemerintah pusat bisa mengatasi musibah ini," kata Fuadri menambahkan.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020