Semakin banyak inovasi yang dimanfaatkan oleh sektor industri itu artinya akan membuka peluang pada penciptaan lapangan kerja
Jakarta (ANTARA) - Unit penelitian dan pengembangan Kementerian Perindustrian berperan aktif dalam upaya menumbuhkan sektor industri substitusi impor melalui badan penelitian dan pengembangan yang dimilikinya di seluruh Indonesia.

"Semakin banyak inovasi yang dimanfaatkan oleh sektor industri itu artinya akan membuka peluang pada penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak dan juga mendorong tumbuhnya investasi-investasi baru yang tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Kemenperin pacu industri nasional tingkatkan inovasi "new normal"

Menurut Doddy, unit-unit litbang di lingkungan Kemenperin telah banyak menghasilkan berbagai inovasi yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai industri substitusi impor.

Di bidang industri besi dan baja misalnya, Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) di Bandung telah menguasai teknologi litbangyasa yang bisa membantu industri nasional membuat komponen alat berat dari baja cor untuk pengganti produk impor seperti bracket, boss, dan sprocket.

Bahkan, BBLM Bandung telah menjalin kerja sama dengan PT Barata Indonesia dalam pembuatan prototipe roda kereta api.

Di samping itu, BBLM Bandung melakukan kerja sama litbangyasa dengan industri strategis nasional seperti PT Dirgantara Indonesia dalam pengelasan prototype landing gear pesawat N-219 dan mampu memproduksi tapak rantai untuk kendaraan lapis baja (track link tank) milik Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Kemudian, BBLM Bandung juga terlibat dalam pembuatan mobil pedesaan yang merupakan hasil kerja sama dengan Institut Teknologi Nasional (Itenas), Politeknik Manufakturing (Polman), dan Politeknik Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta," sebut Doddy.

Di Bandung, salah satu unit litbang lainnya, yakni Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) juga telah menciptakan inovasi substitusi pasir ottawa yang selama ini diimpor dengan pasir silika lokal sebagai bahan bantu dalam pengujian mutu semen.

"B4T juga telah berhasil membuat insulated rail joint (IRJ) rel kereta api dari bahan komposit serat gelas dan epoksi resin bertulang baja yang selama ini masih diimpor. Kemudian juga ada litbangyasa terkait energy storage, dan masih banyak lagi," ungkap Doddy.

Berikutnya, masih di Kota Kembang, Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) menghasilkan inovasi litbang daur ulang kertas dan karton kemasan aseptik.

Hasil daur ulang berupa pulp serat panjang telah digunakan untuk bahan baku pembuatan kertas dan karton, komposit polyfoil (dari polietilen dan aluminium foil) telah dimanfaatkan untuk atap gelombang, papan partisi, dan luggage cover kendaraan roda empat.

Komposit polyfoil juga dapat digunakan untuk komponen interior kendaraan roda empat. Pemanfaatan tandan kosong sawit (TKS) secara mekanis berpotensi untuk menyubstitusi impor recovered paper sebagai bahan baku untuk industri kertas dan karton (paperboard).

Selain itu, litbang pemanfaatan reject hydropulper (plastik) sebagai sumber energi pengganti batubara.

Doddy menambahkan seluruh unit litbang di lingkungan Kemenperin dapat membangun kemitraan yang lebih erat dan dekat dengan industri besar nasional, sehingga inovasi-inovasi yang dihasilkan dapat berdampak langsung dalam meningkatkan nilai tambah bagi industri dan meningkatkan peran industri dalam perekonomian nasional.

Baca juga: Startup besutan Kemenperin bangun teknologi pemetaan kebutuhan APD
Baca juga: Balai Kemenperin ciptakan teknologi pengolahan limbah cair


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020