Bangkok (ANTARA) - Pemerintah Thailand pada Selasa memperpanjang status darurat COVID-19 sampai akhir Juli untuk mencegah risiko penyebaran virus corona baru gelombang kedua.

Langkah itu diambil oleh pemerintah Thailand meskipun negara itu sebelumnya telah siap untuk membuka kembali bar dan mengizinkan warga asing kembali masuk ke dalam negeri.

Kabinet pemerintah Thailand menyetujui perpanjangan status darurat karena dunia masih menghadapi wabah COVID-19, kata juru bicara pemerintah, Narumon Pinyosinwat, saat jumpa pers.

Ia mengatakan pemerintah perlu menetapkan status darurat itu untuk membatasi perjalanan dan mengurangi risiko gelombang kedua penularan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), penyebab COVID-19. Sebelumnya, pemerintah tengah bersiap untuk mencabut sejumlah pembatasan sosial pada Rabu (1/7).

Baca juga: Thailand perpanjang dekret darurat corona di tengah kecurigaan oposisi

Baca juga: Thailand harap Vaksin COVID-19 buatan sendiri siap dipakai tahun depan


Status atau dekrit darurat itu memungkinkan pemerintah Thailand untuk mengerahkan para petugas untuk memeriksa tempat acara, memberlakukan jam malam, membatasi perkumpulan massa, dan mengatur perjalanan.

Wabah COVID-19 telah menewaskan 58 orang di Thailand, sementara jumlah pasien COVID-19 di negara itu mencapai 3.171 jiwa. Dari jumlah tersebut, 3.056 pasien telah dinyatakan sembuh.

Thailand belum melaporkan adanya penularan lokal selama 36 hari terakhir.

Sumber: Reuters

Baca juga: 28 hari tanpa penularan lokal, Thailand longgarkan larangan perjalanan

Baca juga: Thailand laporkan nol kasus maupun kematian baru corona

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020