Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN9 Erick Thohir menyampaikan bahwa fokus pemerintah mengembangkan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang dapa meningkatkan perekonomian di Jawa Tengah.

"Pengembangan KIT Batang juga sekaligus mendorong agar kawasan industri ini mampu bersaing dan menjadi pengimbang dengan kawasan industri di Jakarta dan Pasuruan, Jawa Timur," ujar Menteri Erick dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjut dia, dengan keberadaan kawasan industri Batang diharapkan Jawa Tengah akan mampu memperbesar Upah Minimum Regional (UMR) yang masih tergolong rendah dan meningkatkan pemerataan kualitas sumber daya manusia.

Baca juga: Presiden: Jangan sampai potensi perusahaan relokasi keluar Indonesia

Dalam tahap pertama, Erick mengemukakan, pengembangan KIT Batang di lahan seluas 450 hektare diperkirakan akan menampung 30 ribu tenaga kerja lokal.

Dukungan infrastruktur untuk kawasan itu, menurut dia, juga sudah komplit karena terletak di sisi utara Tol Trans Jawa sudah disiapkan Jasa Marga dilalui jalur kereta api dan akan disiapkan oleh PT KAI untuk menjadi dry port.

Sedangkan PLN akan menyiapkan jaringan listrik, saat ini PLTU Batang memiliki kapasitas 2x1.000 MW dan PLTS 50 MW.

Erick menyebutkan, BUMN lain yang memfasilitasi Kawasan Industri Batang, yakni Perkebunan Nusantara dan PPTN 9 akan menyediakan lahan dan memproses konversi HGU ke HPL, PT PP bersama PT KIW akan merencanakan master development, dan Pelindo III akan mengelola pelabuhan dan Pertamina akan menyediakan jaringan gas dan bahan bakar.

Baca juga: Menteri BUMN: Industri Batang jadi penguatan industri Indonesia

"Sesuai dengan arahan Presiden, untuk mempercepat pembangunan Kawasan Industri Batang ini, Kementerian BUMN akan segera mengintegrasikan semua BUMN terkait dan bekerja sama dengan BUMD dan Swasta," katanya.

Jika dikaitkan dengan persaingan ekonomi global yang semakin ketat di era post Covid-19, Erick mengatakan, upaya Indonesia menambah kawasan industri khusus di Jawa Tengah, seperti halnya KIT Batang ini menjadi keharuskan untuk meningkatkan daya saing.

Erick juga mengatakan, khusus untuk menarik investor lebih banyak, KIT Batang akan menerapkan konsep baru, yakni para investor tidak perlu membeli lahan.

"Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang ini merupakan kolaborasi antara BUMN dengan BPKM. Melalui PTPN III, kami yang akan membebaskan lahan sehingga tanah seluruh kawasan ini menjadi milik BUMN dan akan memudahkan serta meyakinkan kerja sama dengan investor yang datang untuk menanamkan modal dengan cara sewa lahan berjangka panjang," jelas Erick Thohir.

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020