Gelombang pertama yang kami dorong ke sini adalah dokter, kemudian perawat
Surabaya (ANTARA) - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berjanji mengirimkan bantuan dokter umum dan perawat kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya menyusul kurangnya tenaga kesehatan di RS milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu.

"Gelombang pertama yang kami dorong ke sini adalah dokter, kemudian perawat," ujar Terawan di sela kunjungannya ke RSUD Dr Soetomo Surabaya, Rabu.

Baca juga: Menkes siap urai penyebab tingginya kasus positif COVID-19 di Jatim

Terawan menyampaikan bantuan tenaga medis ini diberikan atas permintaan Direktur Utama RSUD dr Soetomo Dr Joni Wahyuhadi karena banyak yang kewalahan akibat jumlah pasien terpapar COVID-19 sangat banyak setiap harinya.

Bahkan, kata dia, tak sedikit pasien COVID-19 yang tidak mendapat kamar karena telah terisi penuh.

"Ini agar RSUD Dr Soetomo bisa lebih ringan. Kami ingin relaksasi terjadi dan sudah buat protokol supaya relawan tidak positif," ucapnya.

Baca juga: 19 ASN Pemprov Jatim terkonfirmasi positif COVID-19

Menurut dia, protokol ini menjadi perhatian dalam mengantisipasi terjadi penyebaran virus terhadap para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa pasien COVID-19.

Apalagi seperti dikabarkan sebelumnya, lanjut dia, banyak kasus perawat atau dokter yang terpapar COVID-19.

Baca juga: Presiden dijadwalkan ke Jatim pantau penanganan COVID-19

Termasuk di RSUD dr Soetomo yang juga ditemukan 12 dokter tengah mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) terpapar virus corona.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama RSUD dr Soetomo Dr Joni Wahyuhadi mengakui pihaknya kewalahan dalam menangani kasus COVID-19 yang terus tinggi sehingga meminta bantuan tenaga medis.

"Saya mohon bantuan tenaga kesehatan, tentang jumlah dan materinya sedang kami pertimbangkan. Ini penting untuk membantu kami sehingga bisa bergantian dan tidak kelelahan,” tuturnya.

Baca juga: Sudah 110 perawat di Jatim terinfeksi COVID-19, sebut PPNI

 

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020