Cukup banyak kecelakaan yang terjadi di jalan tol disebabkan kendaraan berat yang memiliki kecepatan rendah dan tidak sesuai dengan standar muatan
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berharap penerapan inovasi teknologi mesin Weight In Motion (WIM) di gerbang tol dapat menertibkan kendaraan dengan kapasitas muatan yang berlebih atau dikenal sebagai Over Dimension dan Over Load (ODOL).

"Cukup banyak kecelakaan yang terjadi di jalan tol disebabkan kendaraan berat yang memiliki kecepatan rendah dan tidak sesuai dengan standar muatan yang ditentukan untuk beroperasi di jalan raya," ujar Kepala BPJT Danang Parikesit di Jakarta, Selasa.

Danang mengatakan bahwa saat ini pengelolaan kendaraan barang bermuatan besar di jalan tol merupakan bagian penting dari upaya modernisasi di sistem jaringan Jalan Tol.

Melalui penindakan ODOL menggunakan mesin WIM yang terpasang di gerbang tol ini dapat mengatur kedisiplinan para pengemudi maupun pemilik barang agar tidak mengalami kelebihan beban muatan.

Selain penindakan rutin oleh petugas melalui operasi ODOL di jalan tol, juga dilakukan melalui inovasi penerapan teknologi mesin WIM yang dipasang pada Gerbang Tol, salah satunya yang diterapkan pada pintu masuk menuju Pulau Sumatera tepatnya di Gerbang Tol Bakauheni Selatan Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar.

"Upaya yang telah dilakukan PT Hutama Karya (Persero) melalui penerapan alat WIM ini merupakan langkah penting kami di BPJT Kementerian PUPR untuk bersama-sama seluruh BUJT dan seluruh stakeholder bekerja sama erat untuk mengelola dan menertibkan pola kendaraan barang agar keselamatan berkendara masyarakat terjaga, aset jalan tol terkendali juga terjaga dan tidak rusak sebelum waktunya," kata Danang Parikesit.

Sementara itu EVP Divisi OPJT PT Hutama Karya (Persero) J Aries Dewantoro mengatakan dengan menggunakan teknologi mesin penyaring kendaraan yang teridentifikasi ODOL dapat disaring dan dibaca dengan mudah oleh mesin Weight In Motion yang terpasang di gerbang tol ini.

"Nantinya Kendaraan berat yang akan masuk ke jalan tol langsung diberikan sanksi terkait sesuai dengan karcis kendaraan yang Over Dimension dan Over Load dan akan dikeluarkan secara langsung di pintu tol terdekat," ujar Aries.

Kementerian PUPR melalui BPJT bersama seluruh Badan Usaha Jalan TOl (BUJT) terus fokus berkomitmen menuju zero ODOL tahun 2023 yang ada di jalan tol di seluruh Indonesia.

Dengan telah dilakukannya penindakan kendaraan ODOL melalui teknologi WIM yang semakin canggih akan membatasi ruang gerak terhadap kendaraan yang tidak berkeselamatan dan mengganggu keselamatan pengguna jalan lainnya.

Baca juga: Pengamat imbau PSBB jangan jadi alasan angkut muatan lebih
Baca juga: Akibat COVID-19, larangan truk kelebihan muatan dan dimensi ditunda
Baca juga: Pengamat: Kebijakan bebas ODOL harus dilaksanakan konsisten

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020