Batam (ANTARA) - Dua orang lanjut usia warga Kota Batam Kepulauan Riau dinyatakan sembuh dari COVID-19 dan menambah jumlah pasien yang pulih dari paparan virus corona menjadi 64 orang, hingga Senin.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan, dua orang pasien yang dinyatakan sembuh COVID-19 hari ini adalah lelaki dan perempuan usia di atas 60 tahun, masing-masing pasien nomor 68 dan 61 yang selama ini dirawat di RS Elisabeth Batam Kota.

"Keduanya dinyatakan sembuh, setelah dalam dua kali tes swab oleh tim analis BTKLPP Batam berturut-turut hasilnya negatif," katanya di Batam, Senin.

Menurut dia, saat ini kondisi yang bersangkutan semua dalam keadaan sehat dan stabil serta dalam persiapan untuk kembali ke tempat tinggalnya guna melaksanakan karantina mandiri.

Baca juga: GTPP: Pasien positif COVID-19 klaster HOG Batam bertambah
Baca juga: 62 pasien di Batam sembuh COVID-19


Ia juga mengungkap,ada tambahan satu pasien yang dinyatakan positif COVID-19 sehingga hingga totalnya menjadi 159 orang.

Ia menjelaskan, tambahan warga positif COVID-19 hari ini adalah perempuan berusia 27 tahun dengan alamat Kecamatan Batam Kota.

Pasien ini melakukan tes cepat COVID-19 untuk melengkapi persyaratan perjalanan menggunakan pesawat udara ke Medan, dan hasilnya reaktif.  Dengan hasil itu, maka dilanjutkan dengan foto rontgen, dan tim medis pun memutuskan untuk mengisolasi.

Baca juga: Belum ada pasien positif COVID-19 baru di RSKI Pulau Galang
Baca juga: Seorang TKA positif COVID-19 meninggal di Batam


Dan berdasarkan anamnesa, diketahui pasien pernah memiliki riwayat kontak erat dengan pasien 113, terkait dengan klaster HOG Eden Park sehingga dilakukan tes swab, dan hasilnya positif.

Ia menyatakan, berdasarkan penyelidikan epidemiologi yang terus dilakukan oleh Tim Surveillance Gugus Tugas Penanganan COVID-19 terhadap berbagai klaster terkonfirmasi positif di Kota Batam, disimpulkan mungkin terjadi pertumbuhan kasus berkaitan dengan klaster yang ada maupun kasus baru.

Kesimpulan itu karena masih banyak masyarakat belum mematuhi protokol dan imbauan dari pemerintah.

Baca juga: 114 dari 225 pasien COVID-19 di Kepri sembuh
Baca juga: Kepri rancang aplikasi penelusuran COVID-19
Baca juga: Masih berisiko, KPAID Kepri rekomendasikan tunda buka sekolah

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020