Pekalongan (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Polisi Achmad Lutfie menyatakan siap menggelorakan kegiatan "social bonding" atau ikatan sosial di seluruh jajarannya untuk menciptakan rasa saling memiliki dalam menghadapi suatu masalah seperti penyebaran COVID-19.

"Kita tidak tahu krisis (pandemi COVID-19 dan rob, red.) sampai kapan akan berakhir. Namun, kami mengapresiasi jajaran Polres Pekalongan Kota, Brimob Detasemen B Polda Jateng, Pemkot Pekalongan, dan para pengusaha telah tampil untuk merasa saling memiliki dalam menghadapi krisis ini," katanya di Pekalongan, Minggu siang.

Baca juga: Kapolda: Kapolres-Dandim berperan penting saat kontinjensi COVID-19

Baca juga: Polda Jateng membentuk 284 Kampung Siaga COVID-19


Ide social bonding yang telah dilaksanakan di Kota Pekalongan ini, kata Kapolda, patut diteladani dan dilaksanakan oleh jajaran Polda Jateng.

Ia mengatakan kebersamaan tiga pilar di Kota Pekalongan, yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI), Brimob Detasemen B, dan pemerintah kota akan diwujudkan terus, bukan hanya karena sedang menghadapi persoalan pandemi COVID-19.

"Ini harus dipertahankan terus, apapun yang terjadi di wilayah kita mengingat tiga pilar ini merupakan tulang punggung di tengah masyarakat. Bentuk hadirnya kita merupakan representasi negara yang harus kita tingkatkan," katanya.

Pada acara Penyerahan Bantuan Sosial "Pekalongan Tanggap", Kapolda menyampaikan ucapan terima kasih pada Brimob Detasemen B yang telah memberikan sarana dan prasarana dan para wirausahawan yang telah menyisihkan hartanya untuk membantu warga terdampak COVID-19 dan korban rob.

Baca juga: Polda Jateng dan Kodam Diponegoro beri bansos pengurus masjid

Baca juga: Polda Jateng sekat jalur di perbatasan Jabar


"Saya mengapresiasi Brimob Detasemen B, disamping bertugas sebagai 'power hands' di wilayah jajaran eks-Karesidenan Pekalongan, namun mereka masih memiliki rasa (peduli sosial, red.) pada masyarakat yang melampaui dari tugas pokoknya," katanya.

Ketua Pekalongan Peduli Wawan mengatakan terbentuknya keanggotaan Pekalongan Tanggap ini terdiri atas unsur keturunan masyarakat Tionghoa, pribumi (Jawa, red), dan Arab.

Motivasi terbentuknya Pekalongan Tanggap ini, kata dia, adalah untuk membantu warga terdampak COVID-19 dan korban rob yang kini masih membutuhkan bantuan sosial.

"Kita bangun dapur umum bersama Brimob Detasemen B untuk menyalurkan bantuan pangan setiap hari. Kita siapkan bantuan sebanyak 100 ton beras untuk membantu warga terdampak COVID-19 dan rob," katanya.

Pewarta: Kutnadi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020