Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Kota Samarinda memberikan jaminan perawatan kesehatan secara gratis kepada semua masyarakat yang terdampak banjir di wilayah tersebut.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismed Kusasih mengatakan fasilitas kesehatan gratis tersebut khusus diberikan kepada masyarakat yang terdampak banjir, meski pasien tidak memiliki jaminan sosial kesehatan.

"Perawatan medis gratis ini berlaku sejak Selasa, 26 Mei 2020, selama masa tanggap darurat banjir," kata Ismed Kusasih, dikonfirmasi Selasa.

Ismed menegaskan, kebijakan ini sebagai bentuk tanggap darurat bencana banjir di Samarinda, serta tergolong kedaruratan medik.

Baca juga: Banjir memaksa 605 warga Samarinda mengungsi

Baca juga: Pemkot Samarinda tetapkan status tanggap darurat banjir


"Pasien yang mendapatkan layanan medis gratis adalah warga yang ber-KTP atau warga Kota Samarinda," katanya.

Sebanyak delapan kelurahan dari empat kecamatan di Samarinda, Kalimantan Timur, terendam banjir, akibat hujan deras, debit air yang tinggi di Bendungan Benanga dan meluapnya Sungai Makaham yang tengah memasuki fase air pasang.

Banjir terjadi sejak Jumat 22 Mei 2020 dan saat ini ketinggian air berkisar dari 20 hingga 110 sentimeter.

Jumlah korban pun terus bertambah sekitar 31.946 jiwa.

Korban banjir saat ini tersebar di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda Ulu, Samarinda Utara dan Palaran dengan titik terparah ada di Kecamatan Sungai Pinang dan Samarinda Utara.*

Baca juga: Bantu korban banjir, pemerhati sungai dirikan posko di Gunung Lingai

Baca juga: 30.894 warga Samarinda terdampak banjir


Pewarta: Arumanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020