Kendari (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Sulawesi Tenggara menyatakan kasus baru positif virus corona di provinsi itu bertambah sembilan orang sehingga total menjadi 211 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra dr La Ode Rabiul Awal di Kendari Jumat mengatakan ke sembilan kasus baru tersebut masing-masing satu dari Kota Kendari, Baubau dan Kabupaten Kolaka, sementara masing-masing tiga orang dari Kabupaten Kolaka Utara dan Kabupaten Muna.

Baca juga: Rapid test di Pasar Merdeka Kota Bogor temukan lima reaktif

"Update kasus OTG sebanyak 1.325 orang, ODP 159 orang, PDP 16 orang kasus konfirmasi kita hari ini menjadi 211 kasus dengan penambahan sembilan kasus baru," kata Rabiul dalam keterangan resminya di Posko Gugus Tugas COVID-19 Sultra.

Ketua Ikatan Dokter (IDI) Sultra ini juga menjelaskan selain ada penambahan kasus baru, juga terdapat penambahan kasus sembuh sebanyak lima orang.

Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 bertambah 219 menjadi 5.057

"Kasus sembuh bertambah lima orang sehingga total keseluruhan menjadi 30 orang dan kasus meninggal tidak ada perubahan tetap empat orang," jelasnya.

Baca juga: Peningkatan kasus COVID-19 harian dekati 1.000 belum mengkhawatirkan

 
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal. 


Dokter yang akrab disapa Dokter Wayonk ini merinci kasus sembuh baru terdiri dari satu Kota Kendari, dua orang dari Kota Baubau, selanjutnya masing-masing satu orang dari Kabupaten Bombana dan Kolaka Utara.

"Total seluruh pasien yang menjalani karantina isolasi atau perawatan itu menjadi 177 kasus," pungkasnya.

Oleh karena itu, kata Wayonk, menjadi tugas pihaknya Gugus Tugas provinsi bersama Gugus Tugas kabupaten/kota untuk terus mencari dan menemukan kasus konfirmasi di tengah masyarakat agar penularan dan penyebaran bisa dikendalikan atau dihentikan.

"Kepada seluruh masyarakat kami imbau untuk tetap menjaga diri sendiri, menjaga keluarga, menjaga sahabat dan menjaga satu sama lain dengan mengikuti protokol kesehatan," pungkasnya.
 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020