Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap mencetak calon wirausaha kompeten era Industri 4.0, dari berbagai lembaga pendidikan dan kelautan serta berbagai program yang dikeluarkan oleh Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan.

Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mendorong seluruh siswa ataupun taruna satuan pendidikan Kelautan dan Perikanan untuk terjun berwirausaha, melihat masih begitu besarnya peluang yang belum teroptimalkan pada sektor kelautan dan perikanan.

Terlebih, lanjutnya, Indonesia merupakan negara dengan panjang garis pantai terbesar kedua di dunia setelah Kanada.

"Tantangan dunia pendidikan kelautan dan perikanan adalah bagaimana dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta terus berinovasi menghasilkan satu gagasan baru dalam sektor usaha. Kesuksesan lembaga pendidikan tidak lagi dinilai dari seberapa banyak lulusan lembaga pendidikan yang bekerja di bidang kelautan dan perikanan tetapi berapa banyak yang menjadi wirausaha di bidang tersebut," kata Sjarief Widjaja.

Baca juga: Alibaba berdayakan calon wirausahawan muda atasi krisis COVID-19

Menurut Sjarief, wirausaha yang kompeten dan selaras Industri 4.0 bakal menciptakan lapangan pekerjaan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ia berpesan, dalam menghadapi persaingan global, setiap insan pendidikan harus memiliki kreativitas, inovasi, dan kecepatan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meluncurkan sistem pembelajaran daring Electronic Millennial Learning (e-Milea) sekaligus membuka pelatihan daring guna meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"ASN merupakan salah satu elemen penting dan utama dalam proses penyelenggaraan pembangunan di Industri 4.0," kata Menteri Edhy dalam acara peluncuran dengan mekanisme video konferensi dari Kantor KKP, Jakarta, Senin (18/5).

Baca juga: Pesantren juga potensial cetak calon wirausahawan

Peluncuran itu juga diikuti pelatihan bertajuk "Transformasi Diklat Berbasis Knowledge Management dan Teknologi 4.0 Menuju Smart ASN 2024" sekaligus peluncuran e-Milea diikuti oleh 439 ASN yang berasal dari seluruh unit kerja eselon I KKP.

Kegiatan itu, ujar dia, sesuai dengan salah satu fokus pembangunan nasional 2019–2024 yaitu pembangunan sumber daya manusia (SDM), termasuk ASN.

Sistem pembelajaran daring E-Milea sendiri menyediakan diklat-diklat managerial, fungsional, teknis, dan sosiokultural. Dengan sistem ini, ASN KKP dapat belajar di mana pun dan kapan pun dengan lebih efisien.

"Kami ingin menjadikan kurang lebih 13.500 ASN KKP menjadi SDM yang berkualitas dan kompetitif untuk membantu pencapaian target pembangunan nasional," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020