Sampang (ANTARA News) - Sejumlah petani garam di Desa Pangarengan, Kecamatan Kota, Sampang, Madura, Jawa Timur, dalam dua hari terakhir ini mulai panen.

Salah seorang petani garam di Desa Pangarengan, Dhamiri (40), Rabu, mengaku harga garam saat ini memang lebih mahal dibandingkan musim panen garam tahun lalu. Hanya saja, hasil panen lebih sedikit, karena cuaca yang kurang mendukung.

"Soalnya di musim kemarau saat ini sering turun hujan dan itu sangat berpengaruh terhadap hasil produksi garam," katanya.

Menurut dia, pada musim panen garam tahun ini, harga garam mencapai Rp300 hingga Rp350 per kilogram untuk kualitas bagus. Pada musim panen garam tahun lalu, harga garam kualitas bagus hanya Rp200 per kilogram.

"Namun karena hasil panen sedikit, sebenarnya sama saja. Tahun lalu meski harganya lebih rendah, tapi produksi garam petani sangat banyak tidak seperti sekarang ini," terang Dhamiri.

Pada musim panen garam tahun lalu, untuk satu kali panen Dhamiri mampu menghasilkan garam hingga dua ton dan pada panen berikutnya hingga empat ton.

"Pada panen pertama sekarang ini, saya hanya menghasilkan sebanyak satu ton, turun seratus persen dibanding hasil produksi garam pada tahun lalu," katanya.

Hal yang sama juga diakui Sahuri. Menurut dia, dalam satu hektar laham garam miliknya, ia hanya mampu memanen sebanyak lima ton. Padahal pada musim panen garam pertama tahun lalu ia bisa mendapat hingga 11 ton.

Meski produksi garam nasional turun, sebelumnya, pemerintah telah membatasi kuota impor garam, namun pemerintah juga meminta kalangan petani garam meningkatkan kualitas produksinya supaya bisa menyaingi garam impor.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009